Desa Tetebatu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, tak cuma diwarisi alam tapi juga pesan dari leluhur. Ada sebuah pesan leluhur yang mendatangkan kekayaan, yaitu kerbau berkalung emas.
detikTravel mendapat kesempatan mendengarkan cerita ini dari Dinan, kepala dusun Tete Kopong di Desa Tetebatu saat tim melakukan perjalanan Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika. Tete Kopong memiliki arti yang indah, yaitu titian yang dibopong bersama.
Dinan bercerita bahwa sejak dulu, warga Tetebatu sudah diturunkan banyak warisan dari nenek moyang. Termasuk warisan sejarah.
Semua diturunkan dari generasi ke generasi melalui penceritaan lisan. Karena dulu sangat jarang orang yang bisa baca tulis. Salah satunya ada cerita kerbau berkalung emas.
"Menurut cerita orang tua saya dulu, kalau desa ini kedatangan kerbau berkalung emas maka tak ada lagi pengangguran di desa," ucapnya.
Kerbau berkalung emas tidak ditafsirkan mentah-mentah. Karena kalau dicari sampai ke ujung desa pun tak akan ada kerbau berkalung emas.
"Ada penafsiran mendalam dari leluhur kami. Maaf sebelumnya, yang dimaksud kerbau adalah turis, sementara kalung emas menjadi simbol kekayaan," jelasnya.
Dinan menjelaskan dengan lebih detail, mengapa turis diibaratkan dengan hewan kerbau. Tidak memiliki maksud untuk menyinggung, namun orang tua dahulu melihat turis memiliki kesamaan dengan kerbau.
"Maksudnya begini, orang luar itu tingkahnya seperti kerbau. Mereka kurang dalam adat dan istiadat (tidak sopan-red)," ungkap Dinan.
Pesan desa kedatangan kerbau berkalung emas itu akhirnya terbukti. Adanya turis yang datang ke Tetebatu membuat penghidupan warganya jadi lebih baik. Tak cuma satu pesan, ada beberapa pesan yang juga diturunkan oleh leluluhur Tetebatu.
"Katanya (orang tua dulu) tanah ini juga akan bergerak. Ini maksudnya gempa dan benar kejadian," katanya.
Dinan mengatakan bahwa ada satu lagi pesan orang tua yang masih menjadi kenyataan. Pesan ini ditafsirkan sebagai gempa yang sangat hebat.
"Nanti bumi akan bergoyang, sampai buah muda dari kelapa pun jatuh ke tanah. Ini maksudnya gempa yang sangat hebat dan itu belum kejadian. Jadi kami tinggal mempersiapkan diri," tutupnya.
Simak Video "Video KPAI: Harus Ada Efek Jera Buat yang Fasilitasi Perkawinan Anak"
(bnl/ddn)