Nama Tetebatu berhasil membuat Lombok tenar di kancah internasional. Semuanya berawal dari sini, Vila Soejono.
detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Desa Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan Sikur.
Menejejahi Tetebatu akan terasa kurang tanpa kunjungan ke Vila Soejono. Penginapan bergaya Eropa merupakan rumah dari dokter Raden Soejono.
Di masanya, dokter Raden Soejono disebut sebagai Bapak Pemberantas Kolera di Lombok. Kiprahnya di dunia medis terbilang gemilang, kerendahan hati membuatnya dicintai oleh masyarakat.
Tahun 1928 dokter Raden Soejono membeli sebuah rumah sebagai tempat peristirahatan di akhir pekan di Tetebatu. Tapi kemudian dirinya tak berlibur seorang diri, tapi bersama dokter-dokter Belanda lainnya.
Baca juga: Tak Ada Turis karena Corona, Tetebatu Merana |
Setelah pensiun, dirinya menetap di sana dan kerap menerima kunjungan dari mantan-mantan koleganya. Tak hanya sesama dokter, warga Belanda lainnya pun ikut liburan ke sana karena mendengar tentang keindahan Tetebatu.
Dokter Raden Soejono meninggal tanggal 16 Februari 1944. Setelah meninggal, anak pertama Raden Soejono yang bernama Raden Soeweno Soejono memilih untuk tinggal di sana bersama keluarga.
Setiap tahunnya keluarga dan keturunan dari mantan kolega dokter Soejono terus datang untuk bersilahturahmi. Makin lama, turis yang datang makin banyak.
Tahun 1970-an, Soeweno Soejono membangun akomodasi kamar vila untuk menampung tamu yang datang ke Tetebatu. Vila Soejono berganti nama menjadi Wisma Soejono.
Artikel Desa Tetebatu ini berlanjut di halaman berikutnya:
Simak Video "Video: Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter saat Mendaki Rinjani"
(bnl/ddn)