Liburan ke Monkey Forest begitu menyenangkan. Melihat monyet liar bermain dengan suasana hijau royo-royo, wisatawan diminta untuk mematuhi peraturan.
detikTravel mampir ke Monkey Forest Ubud bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika baru-baru ini. Monkey Forest atau Sacred Monkey Forest Sanctuary adalah tempat wisata populer di Ubud.
Bermain bersama monyet-monyet liar, Monkey Forest punya peraturan terkait keamanan wisatawan. Berikut detikTravel rangkum untuk traveler:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Selfie Ikonik Bersama Monyet, Ini Caranya! |
1. Tidak memberi makan
Wisatawan dilarang untuk memberi makan monyet-monyet liar. Seringkali wisatawan menyembunyikan kacang dan biskuit untuk diberikan kepada monyet. Padahal dua makanan ini jadi musuh kesehatan monyet.
2. Tidak membawa tas plastik
Kamu pernah melihat barang wisatawan dirampas monyet? Dikira mau ngasih makan, tas plastikmu akan direbut oleh monyet-monyet. Jangan membuka tas, ini juga menjadi salah satu penarik perhatian para monyet.
3. Tidak menatap monyet
Kamu boleh kok memotret monyet sambil mengaguminya. Tapi hindari kontak mata yang terlalu lama, ya. Menurut staff, kontak mata yang terlalu lama dianggap sebagai tantangan oleh monyet liar. Tak jarang, wisatawan dikejar karena menatap mata monyet terlalu lama.
4. Memakai baju gelap
Kamu bebas memakai baju apa saat liburan ke Monkey Forest. Tapi usahakan memakai baju berwarna gelap. Karena ternyata monyet-monyet ini seringkali tertarik dan melakukan kontak dengan wisatawan yang memakai baju berwarna terang.
Tim detikTravel sendiri mencoba untuk memakai baju warna biru terang dan mendapat perhatian para monyet.
5. Dilarang merokok
Wisatawan tak hanya dilarang merokok, tapi juga nge-vape. Hal ini sudah jelas, rokok akan menarik perhatian monyet-monyet. Ini juga membahayakan hutan, ketika rokok dibawa masuk ke hutan. Bisa bikin kebakaran hutan!
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan