Sumedang punya benteng peninggalan Belanda. Namanya Benteng Pasir Kolecer. Dibangun tahun 1907, usia benteng ini sudah lebih dari 1 Abad. Seperti apa kisahnya?
Benteng Pasir Kolecer, demikian warga setempat menyebut benteng peninggalan Belanda ini. Benteng tersebut berada di kawasan Gunung Gadung, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan.
Benteng Pasir Kolecer memiiki dua bangunan yang menyerupai bunker persembunyian dan benteng pertahanan. Benteng tersebut berada di atas bukit yang diapit oleh area pesawahan dan lembah perbukitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu bangunan benteng yang menyerupai bunker berukuran sekitar 5x6 meter dengan ruang persembunyian di dalamnya. Sementara benteng satunya lagi berukuran lebih besar yakni 5,6x7,5 meter. Selain memiiki ruang bunker, benteng kedua memiliki tembok menyerupai pos pantau dan dinding pertahanan.
Meski terkesan tersembunyi, namun kini ada dua rumah warga yang berada dekat lokasi benteng. Benteng itu pun masih tampak terlihat utuh meski, pintu benteng sudah tidak ada.
Menurut warga, benteng itu memang awalnya memiliki pintu. Namun kini pintu itu sudah tidak ada. "Waktu saya masih kecil, benteng itu ada pintunya namun sekarang sudah tidak ada," ungkap Opik warga setempat kepada detikcom.
![]() |
Kawasan benteng oleh warga sekitar dulunya menjadi salah satu area favorit bermain warga. "Dulu memang suka jadi area bermain, ya warga mengenalnya benteng bekas Belanda," ujarnya.
Juru Pelihara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Nana mengatakan situs ini dibangun pada tahun 1907 oleh pemerintah kolonial Belanda. Benteng tersebut pertama kali ditemukan oleh tim dari kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
"Waktu dulu sangat tidak terawat sekali bahkan bangunan bentengnya pun tidak terlihat oleh semak-semak dan hampir penuh oleh tanah bekas longsoran, lalu pada tahun 1998 juga kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang menempatkan dan mengangkat juru pelihara untuk merawat, menjaga dan memelihara benteng,"paparnya.
Nana menjelaskan, Benteng Pasir Kolecer memiliki dua bangunan benteng. bangunan pertama berfungsi sebagai pos jaga atau pos pertahanan."Sementara fungsi bangunan benteng yang ke dua yaitu sebagai gudang senjata dan amunisi," ujarnya.
Benteng pertama dan kedua berjarak sekitar 15 meter. Benteng kedua memiliki sebuah landasan tempat menyimpan meriam yang mengarah ke sebuah hutan.
Selain Benteng Pasir Kolecer, ada benteng peninggalan Belanda lainnya di Sumedang yakni Benteng Pasir Laja. Keduanya berjarak sekitar 500-750 meter.
Baca juga: Ini 37 Warisan Budaya Tak Benda Jabar |
Nana menyebutkan, Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja dibangun dengan mempekerjakan penduduk sekitar. Bahan-bahannya pun, kata Nana, berasal dari penduduk yang dibeli oleh Belanda.
"Kolonial Belanda pada waktu itu mempekerjakan penduduk setempat tidak dengan cara kerja paksa melainkan diberi upah akan tetapi upahnya tidak sebanding dengan beban pekerjaan para penduduk," katanya.
Benteng pasir Kolecer dan Pasir Laja kini menjadi salah satu cagar budaya di bawah perlindungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
"Masyarakat luar kota pun suka ada yang berkunjung ke sini ke Benteng Gunung Gadung," pungkasnya.
---
Artikel ini sudah naik dan bisa dibaca di detikcom Jabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol