3. Diakses Menggunakan Perahu
Tiba di lokasi Pantai Pasir Putih Ciletuh, tujuan selanjutnya adalah Dermaga Palangpang. Di dermaga tersebut, silakan cari nelayan pemilik perahu wisata.
Mereka akan mengantarkan langsung dari dermaga menuju Pulau Kunti. Tarifnya sekitar Rp 30 ribu per orang untuk pergi-pulang. Saat berkunjung ke kawasan itu, detikJabar ditemani Pak Saman, seorang warga sekaligus Geo Ranger CPUGG.
Jarak ditempuh menggunakan perahu kurang lebih 5 kilometer atau menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Apabila kebetulan bertemu dengan nelayan, sekaligus pemandu yang tepat, pengunjung akan diberi pengetahuan soal kawasan CPUGG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Kawasan Suaka Margasatwa
Kawasan Pulau Kunti ini sebenarnya berada di semenanjung area Hutan Suaka Margasatwa Cikepuh atau Cagar Alam Cibanteng. Pulau Kunti berupa deretan bekas lava gunung api di masa lampau.
![]() |
Di kawasan Pulau Kunti terdapat ragam habitat unik, mulai dari elang jawa dan rusa. Untuk masuk ke kawasan cagar alam, wisatawan memerlukan izin berupa simaksi atau surat izin masuk kawasan konservasi.
"Pulau Kunti yang berada di ujung semenanjung terbentuk dari sedimen Batuan Melan. Itu usianya diperkirakan antara 55 juta tahun sampai 65 juta tahun itu semua hasil reduksi sesar tidak bisa dipatahkan lagi batuan itu dari laut. Karena disana itu ditemukan fossil namanya numulates," kata Saman, Geo Ranger yang memandu detikJabar beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan Pulau Kunti ini hanya merupakan deretan batuan konglomerat atau disebut batuan melan yang tereduksi, lalu tersingkap ke permukaan disatukan dengan sedimen lumpur Ciletuh.
"Bentuknya seperti dam. Nah, dam berongga inilah yang menghasilkan suara tertawa ketika gelombang menghantam," tutur Saman mengungkapkan.
5. Asal Nama Pulau Kunti
Kisah tentang tawa kuntilanak di kawasan Pulau Kunti Geopark Ciletuh ini turun temurun menjadi misteri bagi warga di Kampung Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Ternyata, asal tawa kuntilanak di Pulau Kunti terbuat secara alami dan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Pulau Kunti terbentuk dari kompleks batuan konglomerat atau batuan melan yang dihasilkan dari lava gunung api jutaan tahun lampau. Suara itu akan terdengar ketika air laut di sekitar pulau pasang.
![]() |
Gelombang yang menghantam batuan itu akan memperdengarkan suara seperti kuntilanak tertawa. Gema itu merambat hingga ke sekitar pulau.
"Nah batuan itu berbentuk mirip dam namun berongga. Ketika ada gelombang menghantam, suara dentuman itu bergema mirip suara kuntilanak," kata Saman.
Selanjutnya: Spot memancing dan gua anti jomblo
Simak Video "Video: Viral Kades di Sukabumi Jaminkan STNK Mobil untuk Biaya Perawatan Warganya"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol