Film KKN di Desa Penari disebut-sebut berasal dari kisah nyata yang berlokasi di Rowo Bayu, Banyuwangi. Banyak kisah mistis menyelimuti tempat ini. Penasaran?
Rowo Bayu merupakan sebuah danau yang berada di Songgon, Banyuwangi. Danau ini menjadi lokasi Perang Puputan Bayu hingga tempat peristirahatan salah satu Raja Blambangan, Prabu Tawang Alun.
Tak hanya itu, Rowo Bayu juga dipercaya menjadi tempat tinggalnya makhluk halus. Ada dua makhluk halus berbeda yang mendiami telaga yang selalu berwarna hijau dan berkuasa di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok pertama bernama Ki Jalu. Bisa dibilang Ki Jalu adalah makhluk terkuat di Rowo Bayu yang menjaga daerah tersebut. Tak ada yang tahu bagaimana sosok Ki Jalu ini. Tak sembarang orang bisa melihat sosoknya.
"Ada yang namanya Ki Jalu. Warga sekitar menamai seperti itu. Entah artinya apa," ujar Suwadi (65), tokoh masyarakat sekitar Rowo Bayu.
Menurut Suwadi, jika ada yang tak sengaja bisa melihat Ki Jalu saat berkunjung ke Rowo Bayu, dapat dipastikan orang itu tak akan kuat dan pingsan.
"Yang pasti pingsan. Dan pasti akan lupa bertemu di mana. Tapi mereka akan ingat ada sosok yang berbahaya di Rowo Bayu," tambahnya.
Sedangkan sosok kedua bernama Nyai Resek. Nyai Resek memiliki paras yang elok dan menawan. Siapapun yang melihatnya tak akan kuat menahan pesonanya. Bahkan, mereka akan pingsan dan melupakan pertemuan itu.
Pernah ada cerita beberapa pemuda yang penasaran dengan Nyai Resek, dan mencoba mencarinya di Rowo Bayu. Salah satunya ada yang berani menginap di dekat petilasan Prabu Tawang Alun.
"Pemuda itu sengaja ngintip petilasan dan di sana ada 3 jasad orang mati. Sesaat setelahnya, muncul sesosok wanita yang menawarkannya bungkusan daun pisang berisi nasi kuning. Kemudian pingsan. Pas sadar bungkusan itu dibuka ternyata isinya kepala dan kaki kambing," ujarnya.
---
Artikel ini sudah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan