Berendam di Pemandian Air Panas Banyuwedang memang nikmat. Tapi ingat, kenikmatan ini bisa jadi bumerang bila terlalu lama.
Pemandian Air Panas Banyuwedang di Buleleng, Bali dikenal sebagai memiliki suhu air terpanas di pulau itu. Panasnya dapat mencapai 45 derajat celcius. Selain itu, karena memanfaatkan panas bumi, air di sana juga mengandung belerang.
Manajer Operasional Pemandian Air Panas Banyuwedang, Komang, menjelaskan wisatawan harus memperhatikan durasi berendam di sana. Pasalnya, jika terlalu lama, mereka dapat merasa pusing hingga pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisatawan harus beradaptasi saat berendam di sini. Maksimal 10-15 menit lalu naik cari tempat sejuk dulu. Minum air putih biar tidak dehidrasi lalu berendam lagi," katanya.
"Karena air panas ini kan ada uapan belerang. Kalau wisatawan berendam di sana terlalu banyak menghirup belerang bisa pusing, dehidrasi, mual, bahkan pingsan," sambungnya.
Komang bercerita, sempat ada kasus wisatawan yang terlalu nyaman berendam hingga lupa waktu. Akibatnya ia mual-mual dan muntah.
"Karena terlalu nyaman sampai 30 menit berendam. Setelah naik, pusing mereka, mual, muntah. Kita carikan tempat sejuk untuk mencari oksigen dan minum air putih. Beberapa menit sudah ok lagi," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, bila wisatawan yang memanfaatkan air panas ini dengan baik, mereka justru mendapatkan manfaat kesehatan. Misalnya Wayan Kutang yang datang ke sana untuk meredakan rematik.
"Saya sering datang ke sini karena saya rematik. Setelah berendam badan jadi segar. Sakit lutut kalau dibawa ke sini hilang. Kalau tidur malam juga jadi lebih enak," katanya.
Wayan sudah mengenal pemandian ini sejak 1996. Tak hanya dirinya, banyak teman dan kerabatnya juga datang ke Pemandian Air Panas Banyuwedang untuk meredakan penyakit.
"Kalau gatal dibawa ke sini bisa sembuh. Karena airnya panas mengandung belerang bisa meredakan penyakit, kalau rematik, stroke, jalannya jadi ringan," ucapnya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol