Ada Lambang Freemason di Makam Pendiri Pabrik Baja Pertama Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Lambang Freemason di Makam Pendiri Pabrik Baja Pertama Surabaya

Praditya Fauzi Rahman - detikTravel
Rabu, 01 Jun 2022 12:40 WIB
Makam di Kompleks Makam Peneleh Surabaya diduga memuat simbol Freemason
Foto: Lambang Freemason di atas nisan (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Surabaya punya Makam Belanda Peneleh yang bersejarah. Uniknya, salah satu makam di sini tertera lambang Freemason di atasnya. Bagaimana kisahnya?

Ada sebuah makam yang memiliki nisan berwarna hitam pekat nan usang di Makam Belanda Peneleh. Makam ini retak pada beberapa sisi. Keretakannya sekitar 30 hingga 50 centimeter. Terdapat pula ukiran dan tulisan di atasnya.

Di atas nisan itu bertuliskan ejaan Belanda 'Hier Digt Het Stoffelyk Overschot Van Den Weledelgeb. Heer F.J.H Bayer Ridder Der Okde Van Den Ned Leeuw, Geb. Te Aken Den 4 July 1807, Overlote Soerabaya Den 12 January 1879'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat sejarah Surabaya, Kuncarsono Prasetyo angkat bicara perihal itu. Menurutnya, arti dari nisan itu adalah: "Di sini terletak sisa-sisa Den Weledelen Heer F.J.H Bayer Ridder Der Okde Van Den Ned Leeuw, Lahir 4 Juli 1807, meninggal di Surabaya, 12 Januari 1879,".

Pria yang akrab disapa Mas Kuncar ini menjelaskan, ada banyak tokoh Hindia Belanda yang dimakamkan di Peneleh. Ia mengklaim, ada sejumlah jasad yang semasa hidupnya memegang teguh agama dan komunitas kepercayaan yang kini sudah hampir punah di bumi pertiwi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, keyakinan yang ada pada saat kolonial berkuasa saat itu memang gamblang, berbeda halnya dengan saat ini. Namun, nisan para mendiang yang ada di makam Peneleh, memperkuat akan keberadaan mereka.

Salah satunya adalah makam F.J.H Bayer Ridder. Kuncar menyatakan, lambang Freemason berbentuk jangka dan penggaris di sisi bawah nisan adalah salah satu penanda bahwa semasa hidup, ia menjadi anggota atau pengurus di komunitas Freemason.

Dilansir dari beragam sumber, Bayer adalah pionir pemilik pabrik baja di Kota Pahlawan. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pebisnis besi murni yang sempat jaya pada masanya.

Pantas saja nisan di atas jasadnya berbahan baja murni. Lengkap dengan ukiran tinta emas pada setiap tulisan yang tersemat di atasnya. Hal ini juga diamini Kuncar.

"Makanya, di atas makamnya ada nisan yang terbuat dari dari baja utuh," kata Kuncar saat ditemui, Jumat (27/5/2022).

Ia meyakini, nisan tersebut memiliki berat hingga sekian kuintal. Bahkan untuk mengangkutnya, tak bisa asal-asalan dan diangkut oleh segelintir orang saja.

Menurutnya, lambang jangka dan penggaris di nisan baja milik Bayer memang menandakan ia adalah penganut Freemason kala itu. Sayangnya, sejarah dan detial jejak serta peninggalannya pada era ini sukar diketahui. Ada yang hilang, rusak, bahkan tak terdeteksi sekali pun.


---

Artikel ini sudah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads