Berkeliling Kota Madiun, cobalah melintas ke pertigaan Jalan Mayjen Sungkono. Di sana ada keran 'terbang'. Itulah ikon baru kota Madiun.
Keran terbang itu adalah Tugu Kran PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. Bangunan replika keran berwarna emas dengan ukuran jumbo itu mengalirkan air yang tampak deras.
Sepintas, orang awam akan mengira bahwa keran tersebut benar-benar terbang. Namun, keran tersebut ternyata dilengkapi pipa penyangga tempat mengalirnya air mancur. Pipa tersebut sengaja diberi warna putih agar tidak kentara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunan keran PDAM yang banyak dikira terbang itu dibuat oleh PDAM dan kami beri apresiasi karena telah berkontribusi membuat daya tarik orang yang melintas di perbatasan kota dengan Kabupaten," ujar Wali Kota Madiun Maidi.
Direktur PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun, Suyoto mengatakan bahwa pembuatan Tugu Kran PDAM tersebut berasal dari ide Wali Kota Madiun, Maidi pada tahun 2019. Tujuannya untuk memperindah tata Kota Madiun serta memiliki makna khusus.
"Itu ide pak Wali Kota dan tujuannya dibangun untuk menambah ikon sekaligus memperindah Kota Madiun. Sekaligus untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Perumda Air Minum Tirta Taman Sari siap melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Madiun selama 24 jam tiada henti," jelas Suyoto.
"Tujuannya dibangun untuk menambah ikon, sekaligus untuk memperindah Kota Madiun. Sekaligus untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Perumda Air Minum Tirta Taman Sari siap melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Madiun selama 24 jam tiada henti, seperti Tugu Kran PDAM yang juga 24 jam tidak pernah berhenti," imbuh Suyoto.
Tugu Kran PDAM tersebut diresmikan oleh Wali Kota Madiun Maidi pada Senin, 30 Desember 2019. Kini, sebagian orang yang melintas di sana terlihat mengalihkan pandangan pada tugu tersebut karena dianggap unik.
----
Artikel ini sudah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan