Di dalam Komplek Percandian Muaro Jambi ada banyak candi unik dan menarik. Salah satunya adalah candi Gumpung yang bentuknya seperti dipangkas habis bagian atasnya.
Candi Gumpung adalah salah satu candi yang terdapat di Komplek Percandian Muaro Jambi. Candi ini menarik perhatian karena penampakannya yang tinggi menjulang dibandingkan dengan candi lainnya di lokasi itu.
Yang menariknya lagi, bentuk candi itu yang tidak utuh, seperti dipangkas alias dipotong bagian atasnya. Bentuk candi yang seperti itulah yang membuat warga memberi nama candi ini sebagai candi Gumpung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Usul Nama Gumpung
Menurut Novie Hari Putranto, pamong budaya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi), dalam bahasa setempat Gumpung artinya dipangkas alias dipotong.
"Gumpung kalau bahasa sini itu artinya dipotong, dipangkas. Bisa dilihat karena bentuk candinya memang seperti itu," kata Novie saat menemani detikTravel menjelajahi candi ini pekan lalu.
Menurut laman Kemendikbud, candi Gumpung memiliki candi induk berukuran 17,9 x 17,3 meter dan candi perwara berukuran 9.85 x 9,75 meter. Jika dibandingkan dengan candi lainnya di komplek percandian Muaro Jambi, candi Gumpung berukuran yang paling besar dibanding yang lainnya.
Berdasarkan kajian dari para peneliti, candi Gumpung diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-10. Hal itu didukung dengan temuan keramik China di sekitar candi yang diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Dinasti Sung.
Selain temuan keramik-keramik dari China itu, di sekitar candi ini ditemukan juga inskripsi pada lempengan emas. Inskripsi itu bertuliskan aksara Kawi atau Jawa Kuno.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum