Candi Kedaton di Jambi yang dikunjungi Presiden Jokowi ternyata memiliki sebuah keunikan. Candi itu punya sumur dari abad ke-7. Airnya bisa diminum lho!
Sumur itu terbuat dari batu bata berwarna merah, sama seperti dengan yang digunakan untuk membangun candi. Diameternya kecil saja, kurang dari 1 meter.
Yang menarik adalah sumur ini tidak berbentuk bulat sempurna. Melainkan mengikuti tumpukan batu bata yang menjadi penyusunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Novie Novie Hari Putranto, pamong budaya Ahli Muda dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, bentuk sumur yang tidak bulat sempurna itu memiliki fungsi tersendiri, yaitu supaya bisa dipanjat.
"Dugaan sementara, jika kita lihat batu penyusun sumurnya, itu kan tidak rata, tapi seperti undakan tangga. Itu fungsinya terkait pembersihan. Mungkin di zaman itu, sumur perlu dibersihkan sehingga ada orang yang turun sampai ke bawah," kata Novie kepada detikTravel.
Menurut Novie, sumur ini memiliki kedalaman 6-8 meter. Airnya tampak jernih dan segar, karena bersumber dari mata air alami yang timbul dari dalam tanah. Menariknya, sumur ini tidak pernah kering, meski Jambi memasuki musim kemarau.
"Tetap ada airnya, walau kemarau tetap ada," imbuhnyadia menambahkan.
Saat berkunjung ke Candi Kedaton, Presiden Jokowi sempat meninjau juga sumur ini. Agar tidak disalahgunakan pengunjung, sumur itu ditutup dengan papan. Di sekelilingnya pun diberi pagar kayu.
Yang menariknya lagi, BPCB Jambi sudah mengadakan penelitian bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari tahu kualitas air sumur itu. Hasilnya, air sumur ini layak untuk dikonsumsi.
"Sumur ini menarik. Kita sudah mencoba ingin mengetahui kualitas airnya. Kita bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi untuk melakukan pengecekan kualitas air dan dari hasil itu, air tersebut memiliki kualitas yang bagus," kata Novie.
Kolam Penampungan Air dan Kanal-kanal
Selain memiliki sumur, Candi Kedaton juga memiliki kolam tempat penampungan air. Letaknya ada bagian pojok sebelah kanan candi. Sekarang kondisi kolam penampungan itu tengah mengering. Namun dipercaya di zaman dulu, kolam itu digunakan untuk menampung air.
"Berikutnya ada kolam di sebelah timur laut. Kolam ini digunakan untuk penampungan air," ujar Novie.
Mengenai fungsi air itu untuk apa, Novie belum bisa memberikan penjelasan. Yang jelas air itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan candi.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol