Ada air terjun cantik di Geopark Merangin. Di balik kecantikan air terjun itu, ternyata tersembunyi fosil daun berusia ratusan juta tahun. Seperti apa wujudnya?
Air terjun Muara Karing, begitulah nama air terjun yang menyimpan rahasia fosil berusia ratusan juta tahun. Air terjun ini berada di desa Merkeh, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin.
Untuk menuju ke air terjun ini butuh waktu sekitar 30 menitan dari pusat kota Merangin. Medan menuju ke air terjun ini cukup ekstrem, disarankan naik motor saja atau mobil dobel gardan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di pintu masuk, traveler harus menuruni anak tangga dengan derajat kemiringan yang cukup ekstrem. Tapi jangan takut, ada besi pengaman di sepanjang tangga turun menuju ke air terjun.
Suara gemericik air menyambut kami begitu sampai di anak tangga terakhir di bawah. Air terjun Muara Karing ternyata tidak besar, kecil saja namun aliran airnya deras dan bertingkat-tingkat.
Kesejukan sangat terasa di lokasi air terjun ini. Meski air terjunnya tidak terlalu tinggi, namun airnya sangat segar dan dingin. Wajar saja karena di sekelilingnya masih hutan belantara dengan pepohonan yang asri.
Selain bisa main air, rupanya di air terjun Muara Karing ini traveler bisa belajar tentang fosil. Ya, jalan kaki ke arah sungai, traveler akan menemukan fosil yang menempel di bebatuan air terjun.
Baca juga: Ke Depan, Jambi Ingin Seperti Bali |
Ada Fosil Macralethopterid, Pecopterid, dan Daun Cordaites. Di antara ketiga fosil itu, didapati lapisan serpihan Batu Putih (tuff) hitam yang terkikis dan mengarah ke Formasi Mengkarang.
Meskipun Fosil ditemukan tidak utuh atau lengkap, tapi bagian-bagiannya masih sangat terpelihara dengan baik. Kami bisa melihat fosil atas bantuan pemuda desa setempat yang tergabung dalam komunitas Air Batu River.
"Ini bang, fosil daunnya. Usianya sudah 200 juta tahun," kata Rozan Saputra, Ketua Pokdarwis Air Batu River, kepada detikTravel, sambil menunjuk fosil itu dengan jarinya.
Jemari Rozan menunjuk ke guratan yang berbentuk seperti daun tanaman pakis yang terukir di batuan air terjun. Sulit dipercaya memang, ada fosil berusia ratusan juta tahun masih terjaga dengan baik kondisinya meski berada di alam.
Rozan memastikan pemuda desa setempat akan sekuat tenaga menjaga fosil itu dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. Selain fosil daun ini, masih ada banyak lagi fosil lainnya yang tersebar di Geopark Merangin.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum