China memiliki daerah unik yang bernama Tekes. Daerah ini dibangun dengan menerapkan ajaran Tao dan tak punya lampu lalu lintas.
Tekes merupakan daerah kabupaten yang terletak di daerah otonom Xinjiang Uygur. Daerah ini dikenal memiliki tata kota yang berbentuk Bagua. Bagua atau delapan trigram umum digunakan dalam kosmologi Tao yang melambangkan keharmonisan.
Dilansir dari Oddity Central, Jumat (22/7/2022) kosmologi Tao sendiri merupakan suatu hal yang kompleks, di mana memiliki korespondensi dalam astronomi, geografi, anatomi, seni bela diri, kedokteran, dan disiplin ilmu lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kosmologi Tao juga dipelajari di sebagian besar sekolah Feng Shui. Sebagaimana diketahui, Feng Shui merupakan ilmu yang digunakan untuk memetakan ruangan atau lokasi. Pemetaan itu akan dihubungkan dengan aspek kehidupan seseorang.
Nah, konsep kosmologi Tao ini juga diterapkan dalam perencanaan kota, tepatnya untuk daerah Tekes yang berpenduduk 150 ribu jiwa.
Tekes didirikan pada tahun 1937 dan dengan cepat menjadi terkenal karena tata letaknya yang unik. Pusat Kota Tekes Bagua, memancar ke delapan jalan dan dihubungkan oleh empat jalan lingkar (ring road) yang membentang dari pusat hingga tepi kota.
Bila dilihat dari udara, akan tampak bentuk Tekes yang unik. Pemandangan dari udara ini bahkan menjadi wisata tersendiri yang populer di Tekes. Sejak 2014, pemerintah setempat bahkan membuat paket wisata menikmati pemandangan Tekes dari udara.
Kembali ke soal jalan di Tekes, keempat ring road di sana menghubungkan total 64 jalan. Masing-masing jalan itu dipasangi lampu jalan dengan warna berbeda. Ini bertujuan untuk menambah daya tarik visual dari daerah itu.
Selain tata letaknya yang memukau, Kota Tekes Bagua juga terkenal dengan minimnya lampu lalu lintas. Menurut sebagian besar sumber, lampu lalu lintas itu disingkirkan pada tahun 1996.
Kenapa ya?
Alasannya, lampu lalu lintas itu sama sekali tak berguna. Ini menjadi menarik karena seperti sebuah anomali di China. Ya, boleh dibilang seluruh pusat kota di China justru sangat mengandalkan lampu lalu lintas untuk mengatur pergerakan kendaraan.
Meskipun sebagian besar sumber akan memuji tata letak Bagua yang cerdik karena membuat lampu lalu lintas menjadi usang, menurut laporan media CCTV yang lebih baru di daerah unik Xinjiang, meningkatnya jumlah kendaraan pribadi di kota telah membebani infrastruktur lokal. Saat ini, polisi lalu lintas hampir selalu hadir di persimpangan untuk memastikan lalu lintas berjalan lancar.
Uniknya lagi, rupanya Tekes hanya tidak menggunakan lampu lalu lintas yang secara fisik dipasang. Berdasarkan laporan CCTV, warga terkadang bergantung pada lampu lalu lintas seluler. Meski begitu, secara resmi, Tekes adalah kota yang bebas lampu lalu lintas, karena itulah salah satu daya tarik utama wisatawan ke sini.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!