Fenomena Kutang dan Celana Dalam Berserakan di Gunung Sanggabuana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fenomena Kutang dan Celana Dalam Berserakan di Gunung Sanggabuana

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 26 Jul 2022 22:15 WIB
Gunung Sanggabuana
Gunung Sanggabuana Karawang (Foto: Yuda Febrian Silitonga/detikcom)
Jakarta -

Ada fenomena tak biasa di Gunung Sanggabuana, Karawang. Banyak kutang dan celana dalam bertebaran. Fenomena ini terkait mitos yang beredar di sana. Seperti apa?

Solihin (36), salah satu warga dari Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang menjelaskan fenomena pakaian dalam yang berserakan itu.

Katanya, hal itu sudah sering dilakukan oleh warga yang berziarah dan juga pengunjung atau pendatang saat bulan Mulud (Maulid) sebagai salah satu ritual buang sial di Gunung Sanggabuana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buang celana dalam itu memang sudah menjadi ritual yang dilakukan oleh peziarah saat bulan Mulud (Maulid) pengunjung atau pendatang kalau selesai dari Pegunungan Sanggabuana, katanya membuang sial," kata Solihin yang juga aktif sebagai pendaki saat dihubungi melalui telepon selular, Senin (25/10/2021) lalu.

Dari mitos yang beredar, pengunjung yang datang ke kawasan Gunung Sanggabuana harus mencari sumber mata air yang bernama "Pancuran Emas" dan wajib mandi di pancuran tersebut. Setelah mandi, semua yang melekat dibadannya harus dibuang.

ADVERTISEMENT
Sampah celana dalam di Gunung Sanggabuana sering ditemukan saat maulidSampah celana dalam di Gunung Sanggabuana sering ditemukan saat maulid (Foto: Dok KPG)

"Jadi memang mitos ini sudah beredar luas di masyarakat, dan mereka meyakini bisa menghilangkan kesialan dalam hidupnya," katanya.

Dijelaskannya, kebanyakan peziarah, pengunjung atau pendatang berasal dari luar Karawang. Karena aksi itu, pakaian dalam yang dibuang dan dikumpulkan mencapai berkarung-karung.

"Kalau kayak sekarang itu bulan Mulud pasti banyak celana dalam berserakan di Gunung Sanggabuana, bahkan sampaI berkarung-karung kalau dikumpulkan," tandasnya.

[Gambas:Instagram]

Sementara itu, Wildlife Photograpy Bernard T Wahyu yang juga Ketua Tim Ekspedisi Fauna Pegunungan Sanggabuana membenarkan mitos yang beredar di masyarakat soal mandi di "Pancuran Emas" bisa membuang sial.

"Di Gunung Sanggabuana memang terdapat beberapa makom (petilasan) beberapa mata air, atau pancuran dan di situ terkenal mitosnya yakni setelah mandi diyakini bisa membuang sial dengan cara harus membuang pakaian dalamnya," katanya.

Selanjutnya, tarif buang kutang di Gunung Sanggabuana >>>

Saksikan juga Adu Perspektif: Pemilu 2024, Antara Kehendak Rakyat dan Kemauan Elite

[Gambas:Video 20detik]



Ritual buang kutang di Gunung Sanggabuana ada tarifnya

Ritual buang pakaian di Gunung Sanggabuana diyakini dapat membuang sial. Ternyata kegiatan itu dikenakan tarif hingga ratusan ribu rupiah.

Bernard mengatakan selama penjelajahan di Gunung Sanggabuana, tim menemukan ada 4 mata air yang dipakai untuk ritual, yakni Pancuran Mas, Pancuran Kejayaan, Pancuran Kahuripan, dan Pancuran Sumur Tujuh.

Sedangkan makamnya ada 14, beberapa diberi nama Makam Eyang Haji Ganda Mandir, Taji Malela, Kyai Bagasworo, Ibu Ratu Galuh, Eyang Abdul Kasep, Eyang Sapujagat, Eyang Langlang Buana, Eyang Jagapati, dan Eyang Cakrabuana.

"Dari 4 mata air dan 14 makam itu dipakai ritual buang sial. Bahkan setiap ritual dikenakan tarif perorang yang dipandu kuncen itu sekitar Rp 250 ribu, buat memandu ritual dan ubo rampenya. Ada juga yang gratis tapi hanya sekedar mandi di pancuran lalu buang celana dalam dan pakaian doang lalu balik," kata Bernard.


Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ritual Buang Kutang-Celana Dalam di Gunung
Ritual Buang Kutang-Celana Dalam di Gunung
8 Konten
Gunung Sanggabuana sempat ramai oleh berita mengenai fenomena buang kutang dan celana dalam. Pengunjung suka membuang celana dalam dengan maksud membuang sial.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads