Situs Pasir Lulumpang Garut menyimpan cerita mistis. Di malam Jumat kadang ada suara gaib yang meminjam aneka peralatan dapur milik warga. Wujudnya tidak kelihatan!
Suara gaib itu meminjam panci dan barang dapur lain setiap malam Jumat itu dari warga sini. Mereka mengetuk pintu ke hampir setiap warga.
"Mereka pinjam, dikasih, tapi nggak ada rupa. Cuma suara saja. Barang-barang itu ditaruh di balai-balai di depan rumah, tapi masuk waktu subuh sudah ada lagi. Pinjam barang," terang juru kunci Situs Pasir Lulumpang Enjang Ahmad saat ditemui detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs ini menyimpan 7 batu yang unik. Batu unik yang dimaksud adalah batu berlubang atau lulumpang atau lumpang dan digunakan untuk menumbuk padi.
Situs Pasir Lulumpang Garut adalah tempat peristirahatan pada zaman dahulu dan dalam Bahasa Sunda, lokasi itu disebut paniisan. Cerita mistis juga berkembang menyelimutinya.
"Di sini zaman dulu mitosnya, kalau setiap malam Jumat dan malam Selasa itu ada suara kuda sembrani," kata Enjang.
"Kalau terdengar sampai pengunjung luar daerah malah seperti gamelan. Selain itu ya memang zaman dulunya tempat itu digunakan sebagai menumbuk padi," imbuh dia.
Situs ini pertama kali digali oleh Dinas Kebudayaan pada tahun 1954 kemudian dipugar pada tahun 1995, lalu dijadikan cagar budaya pada tahun 2002 oleh dinas setempat.
Dia mengatakan masyarakat lokal sebagian besar tidak tahu mengenai situs Lulumpang. "Kebanyakannya malah nggak tahu ini apa. Menganggapnya ini batu lumpang saja. Bukan jadi tempat sakral," kata dia.
"Biasanya yang ke sini itu anak-anak sekolah. Mereka datang dari sekitar saja belum ada yang luar kota. Mereka nanya-nanya sejarah di sini," terang dia.
Ia lalu menceritakan bahwa situs Pasir Lulumpang Garut yang dijaganya itu telah dirawat secara turun temurun. Dia berharap pemerintah melakukan pemugaran sehingga situs tua ini tidak tergerus cuaca atau pengaruh iklim.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol