Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 26 Agu 2022 15:35 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Subhanallah! Masjid di Anambas Punya Sejarah Kebal dari Bom Jepang

Masjid Jami Baiturrahim di Tarempa, Kepualauan Anambas.
Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom
Kepulauan Anambas -

Pesona pantai berpasir putih, dan pemandangan laut yang indah menjadi wisata andalan di Kepulauan Anambas. Di samping wisata baharinya, daerah pemekaran dari Kabupaten Natuna ini juga kaya akan wisata sejarah dan religi.

Salah satu dari bangunan sejarah yang ada di Anambas terletak di wilayah Tarempa, yaitu Masjid Jami' Baiturrahim. Masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 1880. Bila dihitung, kini masjid yang terletak di pusat kota Tarempa itu telah berusia lebih dari satu abad, atau sekitar 142 tahun.

Di balik kokohnya bangunan Masjid Jami' Baiturrahim, ternyata ada cerita menarik di balik sejarah masjid tertua di Anambas ini. Wakil Ketua Pengurus Masjid Jami' Baiturrahim, Saparudin mengatakan sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1941, wilayah Tarempa pernah diserang oleh 7 buah pesawat milik tentara pasukan Jepang. Pesawat tersebut menjatuhkan bom di sejumlah titik di Pulau Siantan.

"Pada saat jepang masih menjajah, peristiwa (itu di) hari minggu pagi pukul 09.00, tanggal 14 September 1941. (Ada) 7 buah pesawat Jepang yang membombardir Kota Tarempa Pulau Siantan, dan termasuk Masjid Teluk Siantan, (atau sekarang) Masjid Jami Baiturrahim Tarempa," paparnya kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Ajaibnya, meski dijatuhi bom dua kali, namun tidak ada ledakan yang terjadi di Masjid Jami' Baiturrahim. Padahal menurut Saparudin, bom meledak di beberapa area lain. Termasuk di sekitar kawasan pasar ikan lama, serta Sungai Sugi yang jaraknya kurang dari 1 Km. Bahkan banyak rumah penduduk yang hancur karena ledakan bom.

Masjid Jami' Baiturrahim di Tarempa, Kepualauan Anambas.Masjid Jami' Baiturrahim di Tarempa, Kepualauan Anambas. Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom



"(Iya) di pasar ikan yang lama, daerah pasar dulunya masih pasir dan sungai dan penduduk masih banyak rumah panggung bibir sungai," ungkapnya.

Meski telah cukup tua, namun bangunan masjid masih berdiri kokoh dan difungsikan sebagai tempat ibadah bagi masyarakat setempat. Tak hanya orang tua saja, melainkan anak-anak sekolah dasar di sekitarnya juga rajin melakukan ibadah salat di Masjid Jami' Baiturrahim.

"(Iya), biasanya jemaah yang datang salat di masjid bisa sampai 150-200 orang," katanya.

Jika dilihat dari luar, penampakan masjid ini terlihat sederhana. Bentuk struktur bangunannya sebagaimana bangunan pada zaman dulu. Dindingnya hanya dicat warna putih dan hijau. Pada muka depan terpampang nama masjid yang ditulis dalam bentuk kaligrafi berbahasa Arab. Lalu persis di bawahnya tertulis nama lokasi tempat masjid berdiri, yakni Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!



Simak Video "Banjir Merendam Masjid Bersejarah di Albania"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA