600 Orang Terdaftar Sebagai Warga Setan

Eko Susanto - detikTravel
Senin, 29 Agu 2022 16:11 WIB
Dusun Setan di Magelang (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Sebanyak 600 jiwa ini terdaftar sebagai warganya Setan. Tahukah traveler lokasi persis tempat mereka tinggal?

Jadi ada satu dusun di Magelang yang punya nama unik, Setan namanya. Mungkin terkesan seram dan menakutkan, tapi asal-usulnya tidak seperti itu.

Dusun Setan di Magelang termasuk dalam wilayah administrasi Desa Candiretno, Kecamatan Secang. Meski namanya terkesan horor, sama sekali tak ada kejanggalan di dusun tersebut.

Kehidupan warganya sama saja seperti warga dusun lainnya. Jalan masuk menuju dusun ini telah dibeton, rumah warganya juga terbilang bagus.

Pada Februari 2020, Dusun Setan dihuni sekitar 200 kepala keluarga (KK) KK atau sekitar 600 jiwa. Rata-rata penduduknya bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan.

"Nama Dusun Setan ini ada sejak lama. Zaman Pak Lurah (Kades) A Yasir yang menjabat pada masa penjajahan sampai dengan tahun 1946. Namanya ya itu, bukan karena apa-apa," kata Kasi Pemerintahan Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Slamet T, saat ditemui di Balai Desa Candiretno beberapa waktu lalu.

Dusun Setan di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang (Foto: Eko Susanto/detikcom0

Namanya Memang Setan

Slamet mengatakan, ada kekeliruan orang-orang dalam melafalkan nama Dusun Setan. Menurut dia, suku kata 'se' dalam nama Dusun Setan mestinya dibaca menggunakan huruf e yang dikasih tanda pepet dalam Bahasa Jawa.

Jadi yang benar adalah Sêtan (seperti mengucapkan huruf e dalam kata 'sekolah'), bukan setan yang berarti hantu. Karena penulisan huruf e dengan tanda pepet sudah jarang digunakan di zaman sekarang, orang luar pun keliru dalam membaca nama dusunnya.

"Ejaannya huruf e dikasih pepet dalam Bahasa Jawa yakni Sêtan," ujar Slamet yang juga pernah menjadi Kepala Dusun Setan pada periode 2010-2018.

Asal-usul Nama Setan

Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, Aminatun (70), Dusun Setan zaman dulu dihuni para penganut Hindu dengan nama Hindustan. Seiring perkembangan waktu, mereka berganti menjadi penganut agama Islam.

"Kemudian Hindu-nya dihilangkan, tinggal Stan. Itu cerita dari kakek moyang kami," ungkap Aminatun yang biasa dipanggil Mbah Gemi itu.

Namun tidak diketahui secara persis kapan nama Hindustan berubah menjadi Stan, sehingga orang-orang biasa mengucapkannya Sêtan.

"Hanya cerita yang diperoleh secara turun-temurun," imbuh dia.

Berita selengkapnya dapat traveler baca di tautan detikJateng ini



Simak Video "Video: Unik! Ada Dusun Setan di Klaten tapi Nggak Horor"

(msl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork