Titik 0 kilometer di Bandung menjadi saksi perkembangan Kota Kembang. Ternyata lokasinya ada di Jalan Asia Afrika.
Titik 0 KM diwakili oleh Tugu 0 KM yang berada di depan kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar di kawasan Jalan Asia Afrika. Jalan yang memiliki magnet untuk menarik wisatawan.
Bangunan tugu tak terlalu besar. Tingginya sekitar 50 sentimeter. Namun, terlihat gagah karena berdiri berdekatan dengan monumen mobil setum kuno (stoomwals). Selain itu, kesan betapa pentingnya sejarah tugu 0 KM ini dikuatkan dengan adanya empat patung tokoh atau pemimpin pada masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, patung Gubernur Jenderal Hindia Belanda HW Daendels. Kedua, gubernur pertama Jabar Mas Soetardjo Kartohadikusumo. Ketiga, Bupati Bandung periode 1794-1829 RA Wiranatakusumah II. Dan, keempat adalah presiden pertama Indonesia Soekarno.
Tugu 0 KM Bandung menjadi bagian sejarah Indonesia. Dikutip dari laman resmi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar, berdirinya tugu 0 KM Bandung adalah penggalan kisah pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer, Banten hingga Panarukan, Jatim. Jalan Raya Pos itu di bangun pada 1808.
![]() |
Saat itu, Gubernur Jendral Hindia Belanda HW Daendels mendapatkan mandat untuk mengawasi pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan itu. Daendels mendapat mandat untuk mempertahankan Pulau Jawa dari gempuran Inggris.
Singkat cerita, dua tahun setelah pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan itu, tepatnya 1810, Daendels berkunjung ke Bandung Raya setelah selesainya pembangunan jembatan Sungai Cikapundung. Dalam kunjungannya itu, Daendels bersama Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II berjalan kaki di sepanjang Jalan Asia Afrika.
Saat sampai di titik yang kini menjadi tugu 0 KM Bandung. Daendels saat itu menancapkan kayu sembari mengucapkan kalimat. "Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd," kata Daendels seperti ditulis laman resmi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar.
Arti dari ucapan Daendels itu adalah, "Coba usahakan, bila aku datang kembali di tempat ini telah dibangun sebuah kota," tulis dalam situs tersebut.
Tepat pada 25 September 1810, masih di tahun yang sama saat Daendels mengunjungi kawasan Jalan Asia Afrika, Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II mendapat surat terkait pusat pemerintahan kota atau kabupaten. Lokasinya tepat di mana Daendels menancapkan tongkatnya.
![]() |
Surat tentang pusat pemerintahan itu pun menjadi momentum lahirnya Kota Bandung, sementara tempat Daendels menancapkan tongkatnya menjadi titik 0 KM Bandung.
Nyaris dua abad setelah kisah tongkat Daendels menancap hingga kemunculan surat tentang pusat pemerintahan Kota Bandung, tugu 0 KM Bandung akhirnya diresmikan, tepatnya pada 2004.
Saat itu diresmikan Gubernur Jabar Danny Setiawan. Tak hanya tugu, di tempat itu kini dibangun monumen mesin penggilingan (stoomwals ) kuno yang disertai sebuah batu prasasti sejarah. Tugu dan moumen ini didekasikan untuk rakyat priangan yang menjadi korban pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Tepat setelah 12 tahun peresmian, di tahun 2016 tugu 0 KM kemudian dipercantik dengan empat tokoh pemimpin saat itu.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Baca selengkapnya di sini.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan