Dusun Terpencil di Banyumas, Mayoritas Warganya Umat Buddha

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dusun Terpencil di Banyumas, Mayoritas Warganya Umat Buddha

Vandi Romadhon - detikTravel
Minggu, 18 Sep 2022 19:17 WIB
Dusun Plandi Banyumas. Foto diambil pada Selasa (13/9/2022).
Dusun Plandi. Foto: Vandi Romadhon/detikJateng

Menurutnya, informasi pasti yang dia dapatkan adalah tentang orang pertama yang menghuni dusun dengan areal seluas 7 hektare ini bernama Sawitanom. Sawitanom merupakan sosok pertama yang bermukim di lokasi itu dan membuka hutan hingga saat ini dihuni masyarakat.

"Kalau orang pertama yang tinggal adalah keluarga Sawitanom, kebetulan saya keturunan keempat. Makamnya ada di depan Graha Bhavana itu kalau rumah aslinya di depan Vihara Metta Bhumi," ungkapnya.

Dirinya juga tidak bisa menjelaskan siapa sebetulnya sosok Sawitanom itu. Namun, yang dia tahu orang pertama itu dipercaya punya kemampuan membantu menyembuhkah orang sakit.
"Pertapa atau bukan saya kurang paham, tapi konon beliau orang yang cukup disegani sering membantu orang yang sedang sakit dan membutuhkan bantuan saat itu," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai Agama Budha yang dianut oleh masyarakat Dusun Plandi, Tukiran menyebut tidak dibawa oleh Sawitanom. Karena hingga keturunan pertamanya, ajaran yang dipercaya adalah Kejawen kepercayaan Naluri.

"Sawitanom memiliki lima orang anak, belum penganut Buddhis masih kejawen kepercayaan Naluri jadi kalau mayoritas saat ini Buddha bukan dibawa oleh beliau," ucapnya

ADVERTISEMENT

Agama Buddha mulai dianut masyarakat Plandi disebarkan oleh menantu dari Sawitanom. Salah satu putrinya saat itu, menikah dengan warga Kebumen bernama Darmo Suwito.

Di dusun yang dihuni 42 kepala keluarga itu saat ini memiliki dua Vihara. Yaitu Vihara Metta Bhumi dan Vihara Graha Bhavana, kedua tempat itu pembangunannya dibiayai secara swadaya masyarakat dan donatur yang membantu.

"Pertama itu cuma ada satu Vihara Metta Bhumi dan ini (Graha Bhavana) pengembangan karena butuh yang lebih luas. Pembiayaan swadaya hanya dibantu para donatur warga sini yang sudah sukses di luar," lanjutnya

Untuk penganut Kejawen kepercayaan Naluri menurutnya sudah tidak ada lagi. Seluruh masyarakat telah menganut Agama dan meninggalkan aliran kepercayaan.

"Sejak tahun 1965 aliran kepercayaan sudah tidak ada lagi, dari 42 KK yang menghuni Plandi mayoritas Agama Budha, hanya dua KK yang Agamanya Islam," tutur nya.

Artikel ini sudah tayang di detikJateng.



Simak Video "Video: 'Bawor' Sapi Kurban Prabowo di Banyumas Seberat 1 Ton"
[Gambas:Video 20detik]

(pin/pin)

Hide Ads