Cerita Soekarno yang Jatuh Cinta dengan Bangunan di Palabuhanratu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Soekarno yang Jatuh Cinta dengan Bangunan di Palabuhanratu

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Senin, 19 Sep 2022 20:40 WIB
Pesanggrahan Tenjo Resmi
Pesanggrahan Tenjo Resmi (Syahdan Alamsyah/detikJabar )
Jakarta -

Presiden RI Pertama Soekarno jatuh hati dengan sebuah bangunan yang berdiri di atas tebing karang menghadap ke Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Namun sayang, bangunan di atas lahan kurang lebih 1.500 meter persegi itu sudah dimiliki oleh Mayor Mantiri.

Mayor Mantiri menjadikan vila yang bernama Vaya con Dios sebagai tempat peristirahatannya. Sementara Soekarno yang juga dikenal mumpuni dalam hal spiritual, merasa tempat itu sudah cocok untuk dijadikan sebagai tempat tetirah.

Tidak kehabisan akal, Soekarno kemudian membeli lahan jauh lebih luas yang juga berada di pinggir pantai dan mengajak Mantiri untuk berunding.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar tahun 1954 Soekarno tengah keliling di kawasan Citepus melihat-lihat lokasi yang cocok, kemudian penerawangan beliau cocoknya di lokasi ini. Sementara kebetulan lahan ini milik Mayor Mantiri, Bung Karno tidak kehabisan akal dia membeli lahan sebelah lahannya lebih luas dia minta ditukar guling dengan Mayor Mantiri. Karena mungkin melihat lebih luas lahan yang ditawarkan Bung Karno, akhirnya diberikan setelah mungkin Mayor Mantiri merasa Bung Karno tulus menginginkan tempat ini," kata Irman Firmansyah, pengamat sejarah Ketua Yayasan Dapuran Kipahare kepada detikJabar, Senin (19/9/2022).

Pembangunan pun dimulai, dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id pembangunan Pesanggrahan Tenjoresmi melibatkan dua arsitek Indonesia, F.S.Silaban dan RM. Soedarsono. Pesanggrahan Tenjoresmi memiliki fasad menghadap ke arah timur laut.

ADVERTISEMENT

Dari arah depan bangunan ini terlihat seperti bangunan berlantai satu. Tetapi jika dilihat dari arah laut (belakang) bangunan ini memiliki 3 tingkat, yaitu basement, lantai 1, dan lantai 2.

"Lahan yang ditukar guling itu kemudian saat ini dikenal sebagai Hotel Bayu Amrta, sementara bangunan ini hingga sekarang diberi nama Pesanggrahan Tenjo Resmi atau Istana Presiden," jelas Irman.

"Di lokasi ini pula, dalam catatan sejarah tempat ini dijadikan oleh Bung Karno untuk bertemu secara metafisik dengan penguasa Pantai Selatan Nyai Roro Kidul, wallahuallam ya," sambungnya.

Pesanggrahan Tenjo ResmiPesanggrahan Tenjo Resmi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Sementara itu,Agus Abdullah pengelola Pesanggrahan Tenjo Resmi, Istana Presiden mengatakan dari sederet pergantian Presiden RI. Hanya Presiden Megawati lah yang pernah sengaja bermalam di pesanggrahan tersebut. Selepas itu, beberapa presiden hanya pernah singgah untuk beristirahat dan menyantap jamuan makan.

"Yang pernah datang itu Pak Gusdur, lalu terakhir bapak Presiden Jokowi pernah singgah. Kalau yang sampai bermalam itu Bu Megawati sampai dua malam, yang lain beberapa Menteri pernah ke sini pokoknya yang mendapat izin dari Sekretariat Kepresidenan pernah mampir," kata Agus.

Salah satu ruangan yakni ruang utama, memiliki kaca lebar kanan dan kiri menghadap sesuai batas lengkungan teluk Palabuhanratu. Kaca itu pernah diganti di era kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

"Kacanya diganti dengan kaca anti peluru di zaman Pak SBY, tapi beliau sendiri belum pernah singgah ke tempat ini," imbuh Agus.


---

Artikel ini telah tayang di detikJabar.




(sym/sym)

Hide Ads