Pantai Sembukan, Wonogiri, bukan pantai biasa. Pantai ini merupakan pantai ritual yang penuh misteri.
Pantai Sembukan merupakan satu dari belasan pantai yang ada di pesisir selatan Kabupaten Wonogiri. Pantai ini terletak di Dusun Kranding, Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri.
Lokasi Pantai Sembukan berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Wonogiri. Dari pusat kota, pantai ini bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 1,5 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Puncak Kraguman, Hidden Gem dari Wonogiri |
Pantai Sembukan yang memiliki pasir putih ini bukan hanya menjadi destinasi berlibur wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut. Pantai ini juga merupakan tujuan wisata ritual.
Bukan tanpa alasan, pantai ini jadi destinasi wisata ritual karena Pantai Sembukan dipercaya sebagai tempat petilasan para raja. Oleh karena itu tak heran jika saat traveler berkunjung akan ada orang-orang yang melakukan ritual khusus di pantai ini.
Sesepuh sekaligus Kepala Desa Paranggupito, Dwi Hartono mengatakan sejumlah orang yang menggeluti supranatural menyebutkan jika Pantai Sembukan merupakan gerbang ke-13 Ratu Pantai Selatan.
Ada pula yang menyebutkan bahwa di pantai ini ada petilasan Brawijaya V dan Pangeran Sambernyawa.
"Ada beberapa supranatural yang menyebutkan bahwa di sini gerbang ke-13 Ratu Pantai Selatan. Ada yang menyebutkan jika di pantai ini ada petilasan Brawijaya V dan Pangeran Sambernyawa," kata Dwi kepada detikJateng, Jumat (4/11/2022).
Pantai Sembukan berada di antara tiga bukit. Di bukit sebelah kiri terdapat Sanggar Tri Sila Weda atau Pesanggrahan Utama. Sedangkan di bukit sebelah kanan (belakang) terdapat masjid yang dibangun oleh mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi.
"Kalau di bukit paling ujung (kanan depan), di sana diabadikan dengan titik busur mata panah. Namanya Patuk Ngasem. Ada sebuah pelataran dari keramik merah yang berukuran 3x3 meter persegi," ujar Dwi.
Dwi juga mengungkapkan bahwa Pantai Sembukan kerap dikunjungi oleh sejumlah orang pada hari-hari tertentu, seperti pada Selasa Kliwon, Kamis Pahing, dan Jumat Kliwon. Biasanya mereka yang berkunjung pada hari-hari tersebut sengaja datang untuk melakukan ritual.
"Mereka ritual di sini, ada yang sampai menginap beberapa hari. Memohon petunjuk kepada Allah. Ya untuk pengobatan sakit, ada yang tersugesti agar pekerjaannya lancar dalam melaksanakan tugas," ujar dia.
Ia juga menyampaikan bahwa mereka yang melakukan ritual tak hanya berasal dari masyarakat setempat. Pantai ini sudah dikenal sebagai lokasi ritual secara luas, tak hanya di kalangan masyarakat Indonesia, melainkan ada pula dari mancanegara.
Dwi menyebutkan salah satu penyebabnya karena di kawasan Pantai Sembukan terdapat sebuah prasasti yang bernama Prasasti Glory.
"Dari orang mancanegara yang datang ke sini itu mengatakan, berdasarkan pantauan satelit di sini itu ada pancaran cahaya biru. Di Jawa ini ada tiga, Keraton Yogyakarta, Keraton Solo dan Sembukan sini. Tapi kalau di sini tepatnya mana nggak paham. Ada yang bilang titiknya di sanggar sana," kata Dwi.
Artikel ini telah tayang di detikJateng.
(ysn/ysn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!