Catat Nih Jadwal Pekan Budaya Tionghoa di Kampung Ketandan Malioboro

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Catat Nih Jadwal Pekan Budaya Tionghoa di Kampung Ketandan Malioboro

Anggah - detikTravel
Kamis, 19 Jan 2023 15:45 WIB
Gapura Masuk Kampung Ketandan Malioboro, Kamis (19/1/2023).
Kampung Ketandan di Malioboro (Anggah/detikJateng)
Jakarta -

Semarak Tahun Baru Cina atau Imlek 2023 di Kampung Ketandan, Malioboro, Jogja, akan dimeriahkan dengan acara Pekan Budaya Tionghoa. Gelaran tersebut diadakan mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2023.

Ketua RW Kampung Ketandan Malioboro sekaligus Panitia Pekan Budaya Tionghoa, Cundaka Prabawa menyebut Pekan Budaya Tionghoa dalam rangka merayakan Imlek dan Cap Go Meh. Ada beragam kegiatan selama gelaran berlangsung, mulai dari bazar makanan, pentas seni, karnaval, hingga berbagai kegiatan kebudayaan lainnya.

"Pekan Budaya Tionghoa akan dilakukan 30 Januari sampai 5 Februari. Ini tahun yang ke-18 sudah 18 kali. Besok ini jadi menjelang Cap Go Meh kan 5 Februari Cap Go Meh perayaan Imlek selesai. Konsep acaranya ada bazar sepanjang Tandean ini sama belakang Melia ke Ramayana bagian barat akan full tenda untuk bazar makanan diikuti oleh 176-an," ujar Cundaka di Kampung Ketandan, Kamis (19/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu akan ada panggung VIP yang dimeriahkan dengan berbagai pentas seni. Cundaka juga menyebut kali terakhir Pekan Budaya Tionghoa digelar 2020 hampir menembus 10 ribu pengunjung.

"Ini sudah ke-18 terakhir kan offline di 2020 itu rata-rata hampir 10 ribu pengunjung ya luar biasa. Jadi kalau boleh dibilang ini event terbesar juga di Kota Jogja karena tujuh hari berturut-turut, selain itu memang ada kerja sama dari Pemda sama Pemkot dari Dinas Pariwisata Kota dan Provinsi Dinas Kebudayaan Kota dan Provinsi," kata Cundaka.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Pekan Budaya Tionghoa akan menyajikan bazar makanan, kali ini tak hanya makanan modern namun makanan tradisional Tionghoa. Cundaka menyebut akan ada pengelompokan makanan halal dan non halal dalam acara tersebut. Ini bertujuan menjaga dan menghargai umat lain yang tidak mengonsumsi makanan non halal.

"Nanti tidak hanya makanan yang modern nanti akan ada makanan Tionghoa yang diprioritaskan, ya makanan yang banyak kita nggak ngerti padahal sudah berakulturasi dengan budaya setempat. Misalnya bakpao, bakpia, bakwan, bak itu kan babi sebetulnya di situ akan ada khusus non halal ada nanti dikelompokkan sendiri tidak campur kita sangat menghargai umat lain yang tidak mengonsumsi," jelasnya.

Cundaka menyebut rencananya acara ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

"Acara dari 30 Januari sampai 5 Februari macam-macam acaranya ada pentas seni. Rencananya tanggal 30 akan dibuka oleh Ngarsa Dalem, tanggal 4 ada karnaval kebetulan berbarengan ATF Asian Tourism Forum tanggal 3 kan mulai barengan. Maka acara ini akan sedikit digabungkan disenggolkan supaya peserta ATF bisa melihat event di Kota Jogja," imbuhnya.

---

Artikel ini telah tayang di detikJateng.




(sym/sym)

Hide Ads