Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 21 Feb 2023 17:12 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

5 Fakta Taman Nasional Kerinci Seblat, Tempat Jatuhnya Heli Kapolda Jambi

Weka Kanaka
detikTravel
Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat
Foto: (BBTNKS)
Jakarta -

Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat pada Minggu (19/2/2023) di Bukit Tamia. Bukit itu masuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang memiliki tebing curam dan hewan endemik.

Tidak ada korban jiwa usai kecelakaan tersebut. Semua penumpang selamat. Namun, penumpang mengalami luka-luka.

Kendati terkendala cuaca buruk, tim SAR mulai mengevakuasi para korban. Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, Selasa (21/2), proses evakuasi keduanya menggunakan helikopter jenis Bell 429 Polri. Dari video yang diterima, seorang petugas turun dari helikopter menggunakan tali.

Kondisi rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi yang jatuh di hutan Kerinci. (Foto: Istimewa)Kondisi rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi yang jatuh di hutan Kerinci. (Foto: Istimewa) Foto: Istimewa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan helikopter yang membawa rombongan sempat hilang kontak sebelum mendarat darurat. Beberapa dari penumpang juga sempat berkomunikasi dengan aparat.

[Gambas:Instagram]



Lokasi pendaratan darurat tersebut adalah di Bukit Tamia, bukit ini masih berada di satu kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Berikut 5 fakta TN Kerinci Seblat:

1. Berada di 4 Provinsi

Merujuk buku Taman Nasional Kerinci Seblat (2018) yang diterbitkan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian LHK, kawasan TNKS merupakan gabungan dari 17 kelompok hutan lindung, cagar alam, dan suaka marga satwa.

Kelompok hutan lindung, cagar alam, dan suaka marga satwa tersebut ditetapkan pada 1978 - 1981. Secara administratif wilayah TNKS berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota yang terdiri dari 4 provinsi, yakni Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Berikut beberapa hutan lindung, cagar alam, dan suaka margasatwa yang meliputinya:

1. Provinsi Jambi

• Cagar Alam: Indrapura (sebagian), Danau Gunung Tujuh dan Bukit Tapan.

• Hutan Lindung: Sangir Ulu, Batang Tebo, Batang sangir, Batang Bungo, Batang Merangin Timur dan Gunung Sumbing Masurai.

• Suaka Margasatwa: Batang Merangin Barat - Manjunto Hulu.

2. Provinsi Sumatera Barat

• Hutan Lindung: Bayang, Batanghari, Kambang, Sangir dan Jujuhan

• Cagar Alam: Indrapura (sebagian)

3. Provinsi Bengkulu

• Suaka Margasatwa: Bukit Kayu Embun dan Bukit Gedang Seblat

• Hutan Lindung: Bukit Reges dan Hulu Sulap

4. Provinsi Sumatera Selatan

• Suaka Margasatwa Rawas Hulu Lakitan.

Tak hanya itu, kawasan TNKS juga terdiri dari hutan produksi yang dialihfungsikan menjadi hutan konservasi. Misalnya bagian terakhir hutan produksi yang masuk dalam kawasan taman nasional ini adalah Hutan Produksi Sipurak Hook.

2. Terdapat Banyak Pegunungan dan Kontur Curam

Kondisi iklim di TNKS bervariasi menurut topografi, tetapi umumnya tergolong dalam Tipe A (basah) dalam klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson. Rata-rata curah hujan tahunnya sekitar 2.991 mm. Sedangkan untuk temperaturnya yakni 16 derajat - 28 derajat celcius.

Topografi di wilayah ini terdiri dari lembah curam yang membelah Pegunungan Bukit Barisan. TNKS dicirikan dengan lahan sangat curam lebih dari 60 persen dan memiliki ketinggian antara 200 hingga 3.805 mdpl.

Menariknya, terdapat kurang lebih 30 gunung ataupun bukit di TNKS, misalnya Gunung Kerinci (3.805 mdpl), Gunung Tujuh (2.604 mdpl), Gunung Seblat (2.383 mdpl), Gunung Raya (2.543 mdpl), Gunung Nilo (2.400 mdpl), dan lain sebagainya.

3. Beraneka Ragam Flora

Kurang lebih terdapat 4 ribu jenis tumbuhan di TNKS. Tumbuhan yang mendominasi adalah suku Dipterocarpaceae, Fabaceae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Bombacaceae. Selain itu, tercatat juga sebesar 300 jenis anggrek, berbagai spesies bambu, kayu manis, rotan, dan edelweis yang langka.

Tak hanya itu, terdapat bunga terbesar, Rafflesia arnoldii, Rafflesia hasseltii, kantong semar dan bunga tertinggi di dunia Amorphophallus itanum.

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) adalah kawasan hutan hujan tropis (tropical rain forest) dengan berbagai tipe vegetasi mulai dari hutan dataran rendah (lowland forest) sampai hutan pegunungan (mountain forest) serta tipe ekosistem termasuk areal lahan basah (wetland) yang dikenal memiliki tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi.

4. Terdapat Berbagai Hewan Endemik, Termasuk Harimau Sumatera

Harimau sumatera dilepasliarkan di TNGL, Aceh.Harimau Sumatera Foto: Dok. BKSDA Aceh

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki hutan hujan dataran rendah sampai pegunungan, termasuk hutan pinus tropis alami, hutan rawa gambut, dan danau air tawar. Kawasan ini merupakan habitat sebagian besar burung-burung Sumatera.

Terdapat lebih dari 371 jenis burung (17 jenis diantaranya endemik Sumatera), lebih dari 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, enam jenis amfibi, dan sepuluh jenis reptilia. Beberapa hewan itu misalnya kambing hutan, tapir Asia, gajah Sumatera, hingga harimau Sumatera.

5. Beberapa Tempat yang Biasa Dikunjungi

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) walau memiliki kontur yang curam, kawasan ini tetap memiliki beberapa tempat yang dapat dikunjungi karena aneka ragam hayati dan kekayaan alamnya, antara lain:

- Gunung Kerinci
- Danau Gunung Tujuh
- Danau Kaco
- Air Terjun Lumpo
- Rawa Bento
- Madapi (Mahoni, Damar dan Pinus)
- Bukit Bontak
- Hutan Kerinci



Simak Video "Penampakan Gunung Kerinci Masih Erupsi Keluarkan Abu Vulkanik"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA