Unik, Desa Adat Ini Punya 'Bank Padi'

Kasepuhan Sinar Resmi jadi salah satu desa adat Banten Kidul yang menarik untuk diulik. Desa ini begitu lekat dengan pertanian dari segala aspek kehidupan.

Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat detikcom dan NEW MG HS singgah di beberapa daerah, termasuk di Kasepuhan Sinar Resmi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sejak pagi, alu terdengar riuh rendah dari belakang rumah ketua adat, Abah Asep Nugraha. Sekitar 15 perempuan dari usia muda hingga setengah baya berkumpul menumbuk padi di sana.

Tiap warga di desa ini memang memiliki sawah dan lumbung. Lumbung tersebut diisi dengan padi yang mereka panen setiap tahun dan tidak boleh diperjualbelikan.

Kasepuhan Sinar Resmi Foto: (Grandy/detikFoto)

Tapi ada satu hal yang unik, desa ini punya lumbung komunal bernama Leuit Sijimat. Lumbung komunal ini berjarak 50 meter dari rumah Abah Asep.

"Lumbung memang harus berjarak minimal 50 meter dari rumah, makin jauh makin bagus," dia menjelaskan.

Leuit Sijimat ibarat bank khusus padi yang disimpan untuk dan oleh warga desa. Dari bentuknya saja, Leuit Sijimat tampak berbeda dari lumbung lainnya.

Kasepuhan Sinar Resmi Foto: (Grandy/detikFoto)

"Warga wajib untuk menyerahkan satu ikat (pocong) padi setiap panen," ujar Abah Asep.

Nantinya, simpanan padi ini akan menjadi cadangan warga bila tiba musim paceklik. Selain itu, warga juga boleh meminjam dari ini.

"Kalau ada yang kekurangan beras, bisa pinjam di Leuit Sijimat. Nanti mereka ngomong ke abah dan ambil di sana sendiri," dia mengungkapkan.

Pinjaman itu harus segera dilunasi ketika musim panen tiba. Warga yang meminjam akan kembali datang pada ketua adat untuk mengembalikan sejumlah yang dipinjam.

Satu pelajaran yang perlu diambil dari warga desa ini adalah kejujurannya. Abah Asep berkata bahwa warga tidak pernah berbohong soal jumlah pocong padi yang mereka pinjam.

"Mereka tidak bilang ke abah ya berapa yang dipinjam karena mereka ambil sendiri. Tapi mereka selalu jujur karena tidak berani bohong, ada ganjarannya," kata dia.