DOMESTIC DESTINATIONS
Uniknya Warkop di Baduy, Jualan Petai

Desa Adat Baduy memiliki warung kopi dengan suguhan tidak biasa. Ada petai.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta dan memiliki kawasan asri menjadikan Baduy sangat cocok menjadi weekend getaway bersama teman. Selain treking, traveler bisa menikmati keindahan desa adat sambil nongkrong.
Kali ini, Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat detikcom dengan NEW MG HS singgah di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Rasanya datang ke desa ini tidak lengkap kalau belum treking. Menjelajahi sekitar 4 kampung Baduy Luar selama 2 jam, kami disuguhkan pemandangan desa adat yang sangat alami.
Sebelum treking, detikTravel berpikir untuk membawa bekal dalam jumlah banyak tetapi dari informasi pemandu, Mursid, mengatakan bahwa ada sejumlah warung di dalam kampung.
![]() |
Salah satu warung makan itu ada di Kampung Gajeboh. Penandanya sangat jelas, ada 'WARKOP'. Uniknya, warkop ini tak seperti warkop di kota-kota lain. Warkop Baduy mirip dengan warung makan yang relatif komplet. Wisatawan bisa makan sembari memesan secangkir kopi, teh dan makanan ringan.
"Harga teh dan kopi standar sekitar Rp 5.000-6.000an," ujar Mursid.
Roti dan kue-kue kering dan mie juga tersedia sebagai teman ngopi, harganya sekitar Rp 10 ribu per mangkuk. Jadi traveler yang mau treking ke desa ini tak perlu khawatir akan kelaparan, ya.
![]() |
Memang, tak semua warung menawarkan minuman dan makanan ringan. Kebanyakan adalah mereka yang jualan sovenir seperti tas koja dan kain tenun.
Warung-warung kopi ini tersebar di dalam kampung. Kamu tak perlu khawatir kehausan atau lapar selepas treking.
Yang harus kamu tahu, nongkrong di sana tidak boleh berisik apalagi sambil membawa alat musik. Warung kopi juga hanya buka sampai maghrib, karena setelah itu tidak akan ada penerangan. Desa Baduy Luar masih sangat menjaga adat untuk tidak menggunakan listrik.
Simak Video "Membingkai Tradisi menjelajah Negeri dengan New MG HS"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)