DOMESTIC DESTINATIONS
Wisata ke Kota Tua, Biar Nggak Bosan, Cobain Bikin Keramik Yuk!

Kota Tua menjadi salah satu tujuan wisata bagi para warga Jakarta dan sekitarnya sejak dari dulu. Agar kunjungan traveler ke Kota Tua tidak membosankan, traveler dapat cobain aktivitas seru nan unik, yakni ikut workshop pembuatan keramik atau gerabah.
Ingin menjajal aktivitas ini traveler bisa datang ke Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta yang ada di Kawasan Kota Tua dan memiliki jam operasional 09.00 hingga 16.00 WIB. Tempatnya menarik, aktivitasnya asik, itulah experience yang dirasakan ketika mengikuti workshop ini.
Sebelum mengikuti sesi workshop, traveler perlu membeli tiket masuk museum terlebih dulu, biayanya murah, hanya Rp 5 ribu per orang. Kemudian traveler akan diarahkan ke koperasi di dalam museum untuk mendaftar ke sesi workshop dengan membayar Rp 50 ribu per orang.
Untuk mengikuti sesi ini disarankan datang lebih pagi, agar tidak mendapat antrian yang lama atau agar terhindar dari tidak kebagian sesi. Karena pada hari biasa, workshop ini memiliki kuota sekitar 60 orang, namun jika di weekend bisa mencapai 70 orang.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Pemandu dan Pengelola Workshop Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Sumaryono, SS, saat ditemui detikTravel pada Sabtu (4/3/2023).
"Kalau hari biasa itu kadang 30 - 40, tapi kalau weekend itu pasti melewati 60, kadang bisa 65 bisa sampai 70," ujarnya.
"Sampai jam 4 sore, biasanya kalau Sabtu-Minggu jam 12 itu pasti dapat sore, kalau hari biasa weekday datang bisa langsung masuk, kalau Sabtu-Minggu biasanya nunggu ada waiting list lumayan banyak," dirinya menambahkan.
![]() |
Ketika mendapat antrian yang cukup lama tak perlu khawatir, traveler juga tetap dapat memanfaatkan waktu dengan mengelilingi museum ini, karena tempat ini memiliki berbagai koleksi menarik mulai dari lukisan dan keramik dari berbagai daerah dan lintas generasi. Selain itu terdapat juga beberapa spot duduk santai dan ruang perpustakaan.
Workshop ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit per sesi dan setiap sesi hanya dapat dilaksanakan oleh 6 orang. Nantinya traveler akan dibekali dengan tanah liat yang akan dibentuk dengan bantuan meja putar, layaknya pengrajin sungguhan.
Kemudian peserta diajak untuk membuat dan mengkreasikan karyanya sesuai dengan ide yang mereka miliki. Ada yang membuat mangkok, asbak, hingga vas bunga. Selepas membentuk di meja putar, peserta juga berpindah ke meja kreasi, untuk mengkreasikan atau menambahkan ornamen menarik ke hasil karyanya.
Seperti beberapa pengunjung adalah Reva dan Via, bercerita terkait pengalamannya mengikuti sesi workshop membuat keramik atau gerabah.
"Seru banget, karena pertama kali juga kan, tadi bikin vas bunga gitu sih. Tadi guidenya ngebantu banget, ramah, dan ngajarinnya juga pelan-pelan," Reva bercerita.
"Sangat menginspirasi orang-orang untuk membuat seni, ramah juga pengajarnya, sangat rekomendasi untuk anak-anak, remaja, dan sampai orang dewasa," ujar Via.
"Cocok untuk me time, bisa untuk refreshing diri," Via menambahkan.
Bagi traveler yang ingin membuat tanah liat untuk jadi keramik, dapat menggunakan fasilitas pembakaran dengan teknik pengglasiran yang mereka sediakan. Biayanya Rp 60 ribu dan memerlukan waktu tunggu sampai 3 minggu, hingga akhirnya nanti traveler dapat mengambil hasilnya jika sudah jadi.
Sedangkan yang ingin langsung membawa hasil kreasi, peserta bisa langsung membawa pulang karyanya. Nantinya peserta akan dibekali oleh kardus dan plastik pembungkus.
Untuk jadi gerabah siap pakai, disarankan memanggangnya di panggangan bersuhu tinggi sekitar 400 - 800 celcius, atau jika menggunakan oven rumahan yang hanya 200 celcius juga bisa, tapi makan waktu lama.
"Pembakaran biskuit juga bisa jadi gerabah kayak genteng, kayak batu bata gitu, tapi itu juga suhunya tinggi sekitar 400 - 800, kalau oven biasa paling 200, itu bisa lama sekali kalau pakai oven itu, paling bisa seharian," Sumaryono menjelaskan.
Selain itu disarankan juga jika dibuat untuk hanya menjadi gerabah bukan keramik, penggunaannya hindari untuk penggunaan bersifat basah, karena nantinya dapat melarutkan kembali tanah tersebut.
Untuk pengunjung yang datang menjajal workshop ini usianya beragam, aktivitas ini diminati oleh berbagai kalangan karena dapat melepas penat dari kejenuhan hidup di perkotaan.
"Yang datang beragam, tapi banyakan anak muda juga sih, kebanyakan yang sudah bekerja juga banyak. Mungkin karena kejenuhan dengan pekerjaan ya, jadi kalau Sabtu Minggu nyari refreshing, ini lah salah satunya ya," ucap Sumaryono.
Simak Video "Pemotor Wanita Tewas Terlindas Bus di Kota Tua Jakbar"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)