Inilah Kerukunan Beragama di Indonesia, Masjid dan Gereja Berbagi Kanopi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Inilah Kerukunan Beragama di Indonesia, Masjid dan Gereja Berbagi Kanopi

Dian Utoro Aji - detikTravel
Minggu, 26 Mar 2023 03:35 WIB
Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati, Sabtu (25/3/2023).
Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Jakarta -

Terdapat masjid dan gereja berhadapan di Kabupaten Pati. Uniknya di antara dua bangunan itu terdapat kanopi yang seolah menjadi penghubung.

Masjid dan gereja itu berada di Jalan Kolonel Sunandar, RW III, Desa Winong Kecamatan Kota. Masjid itu bernama Al-Muqorrobin dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI).

Kedua tempat ibadah itu saling berhadapan. Di antaranya terdapat jalan permukiman warga. Uniknya di atas jalan itu terdapat kanopi yang seolah menghubungkan masjid dan gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendeta Gereja GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan bangunan masjid dan gereja ini cukup unik dan menarik. Apalagi di tengah keberagamaan yang ada di Indonesia.

"Di tengah keberagamaan yang ada, gereja berhadapan langsung dengan masjid di Desa Winong Kecamatan Kota," kata Didik kepada detikJateng, Sabtu (25/3/2023).

ADVERTISEMENT
Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati, Sabtu (25/3/2023).Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati, Sabtu (25/3/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Didik mengatakan gereja dibangun terlebih dahulu, yakni pada tahun 1991. Sementara bangunan masjid dibangun baru sekitar tahun 2002. Tanpa disengaja, lokasi pembangunan masjid bersebelahan dengan gereja yang terlebih dahulu didirikan.

"Saya mulai tugas tahun 2004, gereja dibangun tahun 1991, masjid ini dibangun sejak tahun 2001, jadi gereja ini baru masjid dibangun," kata Didik.

"Jadi depan itu masjid itu ada bagian perumahan, perumahan dulu SMP yang kemudian dijual kemudian di antara penduduk masyarakat merasa baik jika ada tempat ibadah, di sini belum ada masjid dan dibangun masjid. Dan proses mendapatkan tanah di dekat gereja, antara masjid dan gereja," Didik melanjutkan.

Dia mengatakan meski bangunan masjid dan gereja bersebelahan, kehidupan umat muslim dan kristiani tidak ada masalah. Mereka hidup harmonis di Desa Winong.

"Ya bersama dengan takmir ya kami hubungan yang baik. Setiap hari kita ngobrol baik hampir setengah hari dikenal baik. Secara umat selama ini setidaknya 20 tahun, kita bisa saling menghormati satu dengan yang lainnya, kalau ada kegiatan kadang kala itu bersamaan. Kuncinya komunikasi, kita komunikasi bersama-sama diatur bersama," ungkap Didik.

Terkait keberadaan kanopi yang 'menghubungkan' masjid dan gereja itu baru ada sekitar 8 tahun belakangan. Menurutnya kanopi tersebut menjadi simbol persatuan antara umat muslim dan kristiani di Desa Winong.

"Ada nilai yang kita bangun, dengan kanopi ada yang menyatu masjid dan gereja. Ini menjadi simbol persaudaraan, simbol kebersamaan," terang Didik.

"Kanopi ini menjadi simbol persaudaraan, saya sebagai pendeta terus dengungkan seduluran selawase. Bagaimana kita menjadi saudara selamanya, meski ada perbedaan agama tetapi kita sedulur selawase (saudara selamanya), di tengah perbedaan yang ada," Didik melanjutkan.

Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati, Sabtu (25/3/2023).Masjid dan gereja yang berdampingan di Desa Winong, Kecamatan Kota, Pati, Sabtu (25/3/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Sementara itu Ketua Takmir Masjid Al-Muqorrobin, Santrimo mengatakan umat Muslim dan Kristiani saling menghormati. Menurutnya keberadaan kanopi sangat membantu keduanya. Semisal, kata dia, saat salat Jumat jemaah masjid bisa menggunakan jalan hingga teras gereja.

"Saat Jumatan itu jalan keramik, biar jumatan bisa di jalan, jalan itu ditutup. Selain juga ada acara sarasehan di situ, kami diundang ke situ semua," kata Trimo kepada detikJateng.

Trimo berharap kerukunan itu bisa dipelihara secara langgeng. "Harapan langgeng terus tidak ada masalah, jangan sampai orang-orang tidak baik yang mengganggu," ujarnya.

Cerita Kerukunan

Pendeta Gereja GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan ada berbagai cerita tentang kerukunan dan persatuan umat muslim dan kristen. Misalnya perayaan Idul Fitri yang jatuh hari pada Minggu bersamaan dengan kebaktian. Pihak gereja pun mengundur waktu pelaksanaan ibadah kebaktian.

"Misalkan saja tahun lalu bahwa Idul Fitri bersamaan di hari Minggu, kita biasanya kebaktian hari Minggu jam 7, sementara salat Id di jam bersama, akhirnya kebaktian diundur biasanya diundur jam 9, sehingga selesai salat Idul Fitri baru dilakukan mengadakan kebaktian," kata Didik.

Diwawancarai terpisah, Ketua Takmir Masjid Al-Muqorrobin, Santrimo mengatakan kedua umat Muslim dan Kristiani saling menghormati dan bertoleransi.

Dia menceritakan sempat perayaan Idul Fitri dan Natal harinya bersamaan. Menurutnya, perayaan Natal diundur sore, sedangkan paginya umat muslim melaksanakan salat Idul Fitri.

"Jadi tidak ada masalah apa-apa," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Winong.

---

Artikel ini telah tayang di detikJateng.




(sym/sym)

Hide Ads