Ngabuburit ke Kampung Madinah, Tarawihnya sampai Sahur!

Sugeng Harianto - detikTravel
Jumat, 07 Apr 2023 20:31 WIB
Kampung Madinah (Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti)
Magetan -

Bagi traveler yang suka berburu kuliner saat ngabuburit di Magetan, wajib mencoba di Desa Temboro, Kecamatan Karas. Desa ini dijuluki sebagai Kampung Madinah karena memiliki hiruk pikuk warga yang selalu mengenakan gamis.

Suasana desa ini juga tak pernah sepi, terutama saat Ramadhan. Selama 24 jam, ada beragam aktivitas yang dilakoni warga maupun santri. Seperti mengaji di masjid, ramainya pasar takjil, ngabuburit hingga tarawih.

Baik pria dan wanita yang lalu lalang di jalan, memang mirip di Kota Madinah dengan ciri khas untuk pria memakai gamis dan wanita berbusana gamis warna hitam dan bercadar. Kepadatan lalu lintas kendaraan tampak saat bulan Ramadhan saat sore menjelang berbuka puasa.

Di sini, para warga menunggu azan magrib sambil ngabuburit memburu kuliner baik tradisional maupun kekinian. Para pedagang dan masyarakat juga tampak mengenakan baju gamis.

Di Desa Temboro ini banyak pendatang baik dari luar Jawa maupun mancanegara, mereka menimba ilmu menjadi santri di 4 ponpes dengan jumlah santri mencapai sekitar 25 ribu. Para pedagang pun mendapat berkah saat waktu ngabuburit.

"Alhamdulillah ramai saat menjelang buka puasa meningkat tiga kali lipat dibanding sebelum puasa," ujar Fredi, salah satu pedagang kaki lima kepada detikJatim, Kamis (6/4/2023).

wah journey of Allah's Apostle. The school's magnitude of the influence of religion on the lives of residents in Temboro has made this area known as the 'Village of Medina'. Students at the Pesantren, also known as " title="Nuansa Ramadan di Kampung Madinah Jawa Timur" class="p_img_zoomin" /> Kampung Madinah (Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti)

Pantauan detikJatim, patah pedagang tampak menjajakan dagangannya di pinggir jalan sepanjang 500 meter. Kanan kiri jalan menuju Ponpes Al Fatah pun penuh PKL. Tak hanya Ponpes Al Fatah, di Desa Temboro juga ada tiga ponpes lainnya.

Data yang dihimpun detikJatim, sejak tahun 1980-an, jumlah santri terus bertambah. Bahkan, dari 25 ribu santri, 3 ribu di antaranya adalah santri dari mancanegara.

Mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, Somalia, Kamboja, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Timor Leste, Bangladesh, Suriname, dan negara lainnya.

Desa ini juga terkenal menggelar salat tarawih terlama yakni mulai salat isya hingga menjelang waktu makan sahur.

Baca artikel selengkapnya di detikJatim



Simak Video "Video: Begini Modus Komplotan Pelaku Bobol ATM Minimarket Pakai Mesin Las"

(msl/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork