Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Provinsi Jawa Barat. Dengan pemandangan alam berupa kawah yang memukau, Gunung Tangkuban Perahu menjadi tujuan liburan favorit para wisatawan.
Selain itu, gunung yang satu ini juga terkenal dengan cerita legendanya. Menurut legenda masyarakat, Gunung Tangkuban Perahu memiliki cerita tersendiri yang sangat menarik.
Nah, dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh dengan Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Untuk kamu yang penasaran dengan gunung yang satu ini, yuk simak pembahasannya di bawah ini sampai habis!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya Tarik Gunung Tangkuban Perahu
Gunung ini Lokasinya berada di kawasan wisata alam Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dekat dengan wilayah Subang. Gunung Tangkuban Perahu memiliki banyak sekali daya tarik yang membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat.
Berikut adalah beberapa daya tarik Gunung Tangkuban Perahu:
1. Pemandangan Kawah
Pemandangan kawah Gunung Tangkuban Perahu memang menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Kawah yang terbentuk dari letusan vulkanik ribuan tahun lalu ini memiliki keindahan alam yang begitu menakjubkan.
Wisatawan juga bisa melihat aktivitas belerang yang terjadi di dalam kawah dan melihat asap putih yang keluar dari kawah yang masih aktif. Dengan kecantikannya, membuat kawah Gunung Tangkuban Perahu menjadi spot foto yang menarik untuk para wisatawan.
2. Bentuk Gunung yang Unik
Bentuk Gunung Tangkuban Perahu yang unik juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Sesuai dengan namanya, Gunung Tangkuban Perahu memiliki bentuk yang menyerupai perahu terbalik.
Selain itu, terdapat juga legenda masyarakat yang menceritakan sejarah terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Kisah ini tentunya juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
3. Fasilitas Lengkap
Fasilitas yang lengkap akan mendukung kenyamanan wisatawan dalam berwisata di suatu tempat. Wisata alam Gunung Tangkuban Perahu terbilang memiliki fasilitas yang lengkap juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Tempat wisata ini memiliki tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan pribadi dan bus pariwisata. Ketika lapar, warung makan dan restoran juga tersedia dengan menyajikan menu makanan lokal dan internasional.
Tempat wisata ini juga memiliki Mushola dan toilet yang bersih dan terawat. Jika ingin menginap, di sekitarnya juga ada beberapa hotel dan penginapan yang bisa dimanfaatkan untuk tempat beristirahat.
Harga Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu
Untuk bisa memasuki kawasan wisata ini, kamu perlu menyiapkan sejumlah uang untuk membayar tiket masuk. Dikutip dari akun Instagram wisatatangkubanperahu, berikut adalah informasi mengenai harga tiket.
Hari Kerja:
- Hari kerja Wisatawan lokal: Rp 20.000 per orang
- Wisatawan mancanegara: Rp 200.000 per orang
- Kendaraan roda 2 (motor): Rp 12.000 per unit
- Kendaraan roda 4 (mobil): Rp 25.000 per unit
- Kendaraan roda 6 (bus): Rp 110.000 per unit
- Sepeda: Rp 7.000 per unit
Hari Libur:
- Wisatawan lokal: Rp 30.000 per orang
- Wisatawan mancanegara: Rp 300.000 per orang
- Kendaraan roda 2 (motor): Rp 17.000 per unit
- Kendaraan roda 4 (mobil): Rp 35.000 per unit
- Kendaraan roda 6 (bus): Rp 150.000 per unit
- Sepeda: Rp 10.000 per unit
Legenda Gunung Tangkuban Perahu
Selain terkenal dengan keindahan alamnya yang begitu memukau, Gunung Tangkuban Perahu juga terkenal dengan cerita legenda masyarakat yang begitu menarik. Cerita ini mengisahkan tentang bagaimana terbentuknya gunung ini.
Dilansir dari buku Legenda Rakyat Nusantara oleh Tami Widiasari, nama Tangkuban Perahu sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya adalah "Perahu terbalik". Kisah ini menceritakan tentang Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Singkat cerita, Dayang Sumbi adalah seorang gadis yang sangat cantik sehingga banyak raja yang ingin menikahinya, tetapi Dayang Sumbi menolak pinangan raja-raja tersebut. Suatu hari, Dayang Sumbi berjanji bahwa jika ada seseorang yang mengambil kainnya, maka akan dijadikan suami jika dia adalah laki-laki dan dijadikan saudara jika dia adalah perempuan.
Ternyata, Si Tumang yang merupakan seorang anjing jantan yang mengambil kain tersebut sehingga Dayang Sumbi pun menikahinya. Dari pernikahannya dengan Si Tumang, Dayang Sumbi melahirkan seorang putra bernama Sangkuriang.
Setelah beranjak remaja, Sangkuriang diberikan tugas oleh ibunya untuk berburu rusa sambil ditemani oleh Si Tumang. Namun, Sangkuriang tidak sengaja melepaskan anak panah ke arah Si Tumang yang membuatnya mati.
Mengetahui hal tersebut, Dayang Sumbi marah besar kepada Sangkuriang. Akhirnya, Sangkuriang pergi meninggalkan rumah dan mengembara meninggalkan Dayang Sumbi.
Setelah dewasa, Sangkuriang tidak sengaja mengembara ke tempat Dayang Sumbi berada. Kemudian, Sangkuriang pun langsung jatuh cinta terhadap kecantikan Dayang Sumbi dan tidak menyadari bahwa dia adalah ibunya sendiri.
Sangkuriang berniat meminang Dayang Sumbi, namun ditolak karena mengetahui dia adalah anaknya. Karena Sangkuriang bersikukuh, akhirnya Dayang Sumbi pun memberikan syarat kepada Sangkuriang bahwa jika ingin menikahinya maka Sangkuriang harus membuat perahu dan telaga dalam satu malam dengan membendung aliran Sungai Citarum.
Syarat tersebut disanggupi oleh Sangkuriang yang dibantu oleh makhluk halus sehingga bisa bekerja dengan jauh lebih cepat. Khawatir akan hal tersebut, Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal untuk menggagalkan usaha Sangkuriang sambil memukulkan alu ke lesung seolah-olah sedang menumbuk padi dan menjadi pertanda bahwa fajar telah terbit.
Karena merasa gagal untuk memenuhi persyaratan, Sangkuriang pun seketika merasa kesal dan mengamuk dengan menendang perahunya ke arah utara. Perahu yang menelungkup itu seketika berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai destinasi wisata Gunung Tangkuban Perahu beserta cerita legenda yang berkaitan dengan tempat ini. Jika kamu ingin menghabiskan waktu liburan, maka gunung yang satu ini bisa dijadikan sebagai pilihan yang menarik.
(fds/fds)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!