Review Jujur Vincent Van Gogh Alive: Jangan Datang Sebelum Baca Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Review Jujur Vincent Van Gogh Alive: Jangan Datang Sebelum Baca Ini

bonauli - detikTravel
Rabu, 30 Agu 2023 10:05 WIB
Van Gogh Alive di Jakarta
Van Gogh Alive di Jakarta (bonauli/detikcom)
Jakarta -

Van Gogh Alive jadi pameran seni paling populer saat ini. Tapi jangan salah, pameran ini bukan cuma tempat viral untuk ngonten.

Pameran Van Gogh Alive diadakan sejak 7 Juli-9 Oktober 2023 di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Sejak awal, kehadiran pameran ini sudah membuat banyak orang penasaran.

Wajar saja, kesan pameran seni yang biasanya membosankan dibuat luluh lantak. Van Gogh Alive mempersembahkan karya-karya pelukis Vincent Van Gogh sepanjang hidupnya. Semua lukisan itu dibuat hidup dengan teknologi 4 dimensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supaya kamu enggak ngang-ngong-ngang-ngong, detikTravel akan memberikan ulasan yang bisa menjadi panduanmu sebelum berkunjung ke sana.

Van Gogh Alive buka tiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB. Lokasinya di Ground Floor, di samping Electronic City. Pameran Van Gogh Alive sudah berkeliling dunia, tapi ini yang pertama kali di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Begitu masuk ke dalam pameran, traveler akan diminta untuk meninggalkan barang bawaan besar agar bisa berfoto dengan leluasa tanpa mengganggu pengunjung lain. Ingat ya, tak boleh menyelundupkan makanan dan minuman ke dalam pameran.

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Ruang pertama dibuat sedikit gelap dengan instalasi kamar Van Gogh dan ringkasan riwayat hidupnya. Instalasi kamar ini terinspirasi dari salah satu lukisan populer Van Gogh. Ini adalah kamar tidurnya di 'Rumah Kuning'di Arles.

Van Gogh sendiri sangat menyukai lukisan kamar tidur ini. Dia sampai membuat tiga versi lukisan, pertama saat tinggal di sana dan dua lagi saat dia berada di rumah sakit jiwa di Saint-Remy.

Lewat instalasi ini, pengunjung diajak untuk merasakan sumber inspirasi Van Gogh. Di dalam lukisan ini pula Van Gogh menyertakan potret diri dalam bingkai di atas tempa tidur.

Ruang kedua berbeda, terang, penuh bunga matahari dan ada wewangian yang menyeruak ketika masuk ke sana. Ruangan matahari infinity ini terinspirasi dari karya Van Gogh yaitu Sunflower pada tahun 1889.

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Inspirasi Van Gogh datang dari kebun Montmartre di Paris. Kebun bunga matahari ini adalah pemandangannya dari balik jendela kamar.

Untuk memaksimalkan karya Van Gogh, ruangan itu diberi wewangian lemon, kayu cedar dan kayu accrod. Ini adalah dongeng multi-indra.

"Wewangian ini didatangkan langsung dari Taiwan," ujar Rizki Ferdianto, PIC Immersive Room.

Setelah kebun matahari ada ruang pengenalan lukisan Van Gogh sebelum masuk ke immersive room. Pihak pameran ingin agar pengunjung bisa memahami latar belakang Van Gogh dalam melukis.

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Mundur sedikit, Van Gogh lahir pada tanggal 30 Maret 1853 di sebuah kota kecil di daerah pertanian di selatan Belanda. Ia adalah putera seorang pendeta protestan.

Saat berusia 16 tahun, Van Gogh meninggalkan sekolah dan mulai bekerja di Goupil et Cie, sebuah dealer seni. Dia mulai aktif terlibat dalam sisi komersil seni dan menjadi partner pamannya.

Namun ia mengalami ketidakpastian untuk berkarir pada usia 20 tahun. Tekanan itu makin terasa, hingga ia memutuskan untuk masuk ke rumah sakit jiwa Saint-Remy pada Mei 1889-Mei 1890. Di sana ia tetap aktif melukis dengan tekad sembuh.

Tekanan mental yang ia rasakan tak membuat talentanya terbuang. Karya-karya Van Gogh justru dinilai sangat hidup dan berkembang. Dari permainan warna bumi, Van Gogh menemukan ciri khas lain yaitu warna cerah, terutama kuning.

Di ruang Immersive inilah, pengunjung akan melihat semua karya Van Gogh dalam bentuk 4D. Di sini pula tempat ngonten paling ramai.

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Ruangan itu berisi 40 layar yang terbagi atas 3 layar horizontal dan 37 layar vertikal. Selama 42 menit, pengunjung akan dibuai dengan karya lukisan Van Gogh. Permainan lampu, musik dan wewangian bersatu padu membuat lukisan benar-benar terasa hidup.

Untuk memaksimalkan dongeng multi-indra, tiga wewangian berbeda disebar di tiga lapisan yaitu atap, dinding dan lantai. Wewangian ini membantu pengunjung dalam membangun emosi saat melihat karya Van Gogh.

Selesai dari Immersive Room, ada satu ruang pameran lagi. Ruangan itu berisi lampu LED dengan latar lukisan Starry Night, karya Van Gogh paling fenomenal.

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Pulang pameran lukisan tanpa 'oleh-oleh' rasanya masih ada yang kurang. Oleh karena itu, pihak Van Gogh Alive menyediakan satu ruang khusus untuk melukis. Tersedia sekitar 10-15 meja lukis lengkap dengan pensil dan lampu. Di depan ada layar LCD yang memberikan panduan untuk mencontoh beberapa lukisan Van Gogh. Lukisannya boleh dibawa pulang!

Van Gogh Alive di JakartaVan Gogh Alive di Jakarta Foto: (bonauli/detikcom)

Di akhir perjalanan ada toko suvenir Van Gogh Alive, mulai dari postcard, syal, tote bag, cangkir hingga payung. Harganya beragam, mulai dari Rp 10.000.

Untuk bisa menikmati Van Gogh Alive di hari biasa, kamu akan dikenakan tiket Rp 212.800 per orang dan Rp 243.200 per orang di akhir pekan.

Simak Video 'Pameran 'Van Gogh Alive' Batasi Pengunjung Agar Tak Membludak Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



(bnl/wsw)

Hide Ads