Traveler yang kangen dengan citarasa kuliner Bali, tak perlu repot-repot terbang ke pulau Dewata. Di Jakarta, ada satu tempat baru buat kamu yang kangen Bali.
Bali, yang dikenal sebagai Pulau Dewata, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan keragaman budaya yang memukau, tetapi juga mempesona para pecinta kuliner dari seluruh dunia dengan keanekaragaman makanannya yang lezat.
Salah satu kuliner tradisional Bali yang terkenal adalah bebek timbungan. Menu inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya sebuah restoran di Bali pada 2016 silam yang mengusung Balinese Heritage Cuisine sebagai ciri khasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran Bebek Timbungan pun mendapat respons positif dari pecinta kuliner di Bali, sehingga membuka beberapa cabang di sana, seperti di Secret Garden Village (SGV) Bedugul dan di Sunset Road Kuta, Bali.
Pada pertengahan 2022 lalu, restoran tersebut resmi mengubah namanya menjadi Bali Timbungan dan membuka cabang pertamanya di Ibukota Jakarta, tepatnya di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta.
![]() |
Melihat antusias yang besar dari para pecinta kuliner Ibukota terhadap masakan tradisional Pulau Dewata, Bali Timbungan pun membuka cabang keduanya di Jakarta, tepatnya di daerah Mahakam, Jakarta Selatan.
"Bali Timbungan Mahakam merupakan cabang keempat kami, sekaligus wujud komitmen SGV Group untuk mengembangkan bisnis hingga ke luar Bali. Ini juga menjadi cara kami untuk menghadirkan Balinese Heritage Cuisine bagi warga Jakarta yang rindu dengan masakan otentik Bali," ujar Billy Hartono Salim, owner Bali Timbungan sekaligus Secret Garden Village Group, dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).
Menu Favorit Raja-raja Pulau Dewata
Salah satu menu andalan yang ditawarkan adalah Bebek Timbungan, hidangan tertua Bali yang disuguhkan untuk para raja-raja menurut naskah kuno Dharma Caruban.
Salah satu rahasia kenikmatan Bebek Timbungan adalah teknik memasak yang digunakan, yakni slow cook dengan menggunakan bambu dan asap dari api kecil, sehingga menjadikan masakan matang merata, sambil mempertahankan saripati dan rasa makanan.
Tak hanya sukses memanjakan lidah dengan cita rasa khas bumbu-bumbu Bali, teknik memasak ini juga membuat daging lebih lembut dan memberikan tampilan hidangan yang menarik.
"Teknik memasak slow cook ini sebenarnya bukan hal yang baru di Bali, tapi sudah digunakan sejak berabad-abad lalu di dapur kerajaan di Bali. Selain itu, kami juga mempertahankan warisan leluhur dengan menggunakan bumbu khas Bali, basa genep, yang terdiri dari 15 macam bahan dan proses pemasakan yang panjang untuk menghasilkan menu dengan cita rasa yang unik dan otentik," imbuh Billy.
Restoran Bali Timbungan juga turut melestarikan tradisi megibung, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan.
Bali Timbungan memiliki dua jenis menu Megibung yang diambil dari filosofi nyegara gunung (laut dan gunung), yakni Megibung Bebek dan Megibung Seafood.
![]() |
Megibung seafood terdiri dari ikan bakar, kerang bakar, udang bakar, sate cumi yang merupakan makanan khas Jimbaran, sudang lepet merupakan makanan khas Singaraja, sate lilit makanan khas Karangasem, bulung makanan khas pesisir pantai di Bali seperti Sanur dan Serangan, dan juga dilengkapi dengan soup seafood atau "sari segara".
Selain itu, ada juga menu lain yang bisa dinikmati traveler seperti contohnya Ayam Srosob, salah satu makanan khas dari daerah Klungkung.
Sekilas, makanan ini terlihat seperti Tipat Kuah Blayag, makanan khas Singaraja. Namun yang membedakannya adalah Ayam Srosob menggunakan ayam yang dipanggang dan bumbu basa genep yang dicampur dengan parutan kelapa.
Traveler, tertarik mencoba?
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!