Melihat Isi Lumbung Sejarah di Lantai Dasar Gedung Sate Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Isi Lumbung Sejarah di Lantai Dasar Gedung Sate Bandung

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 06 Sep 2023 11:03 WIB
Museum Gedung Sate
Museum Gedung Sate. Foto: Putu Intan/detikcom
Bandung -

Di balik kemegahan Gedung Sate di Bandung, terdapat ruangan yang difungsikan sebagai museum. Di sini, traveler dapat mengenal sejarah Bandung dan pembangunan Gedung Sate.

Museum Gedung Sate terletak di Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung atau tepatnya berada di lantai dasar Gedung Sate. Museum ini menjadi salah satu spot Gedung Sate yang dapat dikunjungi masyarakat umum.

detikTravel berkesempatan untuk mengunjungi Museum Gedung Sate beberapa waktu lalu. Museum ini memang tidak besar tetapi informasi yang diberikan sangat banyak dan didesain dengan rapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesan pertama masuk ke museum ini adalah penataan koleksi dan penjelasannya rapi. Selain itu, berbagai teknologi juga diterapkan di sana seperti virtual reality, interactive glass, augmented reality, hingga interactive floor.

Museum Gedung SatePengunjung menikmati fasilitas di Museum Gedung Sate. Foto: Putu Intan/detikcom

Di dalam Museum Gedung Sate, traveler dapat melihat sejarah pembangunan Kota Bandung. Tak cuma itu, pembangunan Gedung Sate hingga gaya arsitekturnya juga dibahas dengan lengkap.

ADVERTISEMENT

Penjelasan mengenai sejarah Gedung Sate juga dapat dinikmati pengunjung dengan menonton film di auditorium. Film berdurasi 7 menit itu merangkup pembangunan Gedung Sate sejak tahun 1920 - 1924.

Setelah berkeliling Gedung Sate, traveler juga dapat mampir ke toko merchandise. Jika ingin duduk santai sambil minum kopi juga tersedia kafe yang terletak di dekat pintu keluar.

Jadi alternatif wisata edukasi

Museum Gedung SatePengunjung di Museum Gedung Sate. Foto: Putu Intan/detikcom

Museum Gedung Sate dapat menjadi alternatif destinasi wisata edukasi di Kota Bandung. Salah satu yang melakukannya adalah Rani Pardini, guru matematika dari SMA Bina Muda Cicalengka yang membawa murid-muridnya ke Museum Gedung Sate.

Rani menjelaskan tujuannya membawa para murid ke museum ini untuk memperkenalkan pentingnya literasi. Mereka datang ke museum bukan hanya untuk melihat koleksi atau berfoto melainkan membaca dan memahami sejarah yang dipaparkan.

"Menurut saya penting membawa anak-anak ke Museum Gedung Sate. Mereka harus tahu sejarah berdirinya, untuk apa fungsinya, dan semangat perjuangan," kata Rani kepada detikTravel, Sabtu (2/9/2023).

Ia menilai Museum Gedung Sate memiliki fasilitas yang baik karena menerapkan berbagai teknologi untuk menjelaskan sejarah. Hal ini membuat anak-anak tidak mudah bosan ketika berkunjung ke museum.

"Menurut saya asyik, ya. Ada teknologi juga yang diterapkan di sini, termasuk ruangan baru yang augmented reality," ujarnya.

Museum Gedung Sate, Kota BandungKoleksi Museum Gedung Sate. Foto: Alya Larasati

Sementara itu, salah satu siswi SMA Bina Muda Cicalengka yang mengunjungi museum ini, Nadia, mengaku senang dengan pengalaman yang ia dapatkan. Ada beberapa spot yang menyita perhatiannya ketika berkeliling Museum Gedung Sate.

"Pertama aku melihat fotonya Bapak Ridwan Kamil dan sejarah beliau sebagai salah satu yang berperan membangun museum ini," ucap Nadia.

"Lalu aku juga lihat buku berjudul The History of Java. Aku mau baca tapi itu tebal banget dan diletakkan di dalam kotak kaca jadi aku nggak bisa baca. Aku penasaran karena dalam The History of Java itu juga ada sejarah Bandung," ia menambahkan.

Sebagai anak muda, Nadia merasa sangat terbantu dengan adanya kunjungan ke museum. Menurutnya, bila hanya mempelajari sejarah dari buku dan pengajaran di sekolah tanpa melihat langsung peninggalan sejarahnya, hal itu akan sia-sia.

"Kita di sekolah memang diajarkan sejarah. Misalnya mengenai Gedung Sate, itu juga pasti diajarkan di sekolah. Kita sudah tahu teorinya tapi kalau kita belum melihat visualnya, belum melihat real-nya, apakah kita bisa mengimplementasikan hal tersebut? Jadi menurut aku penting untuk bisa memahami situasi di lapangan, tidak hanya sekadar teori," ia menjelaskan.

Museum Gedung Sate dapat dikunjungi pada hari Selasa - Minggu mulai pukul 09.30 - 16.00 WIB. Untuk masuk ke sini, traveler harus membeli tiket seharga Rp 5 ribu.




(pin/fem)

Hide Ads