Rumah Kentang di Bandung dulu terkenal seram dengan mitos mistisnya. Namun, nuansa itu berubah setelah rumah ini difungsikan menjadi restoran.
Kisah Rumah Kentang yang terletak di Jalan Banda, Kota Bandung telah lama menjadi urban legend bagi warga setempat. Rumah peninggalan Belanda yang sempat terbengkalai itu dikaitkan dengan hal-hal mistis, mulai dari bau tak biasa hingga penampakan mahkluk halus.
Konon, rumah itu dinamai Rumah Kentang karena kerap tercium bau kentang ketika orang-orang melewatinya. Katanya, bau kentang ini berasal dari arwah anak kecil berkebangsaan Belanda yang meninggal karena masuk ke kuali kentang yang tengah dimasak.
Selain bau kentang, ada pula mitos penampakan anjing siluman hingga genderuwo di Rumah Kentang. Cerita-cerita ini lantas menambah kesan horor dari rumah tersebut.
Cerita mistis yang melegenda itu sempat diangkat menjadi film berjudul Rumah Kentang: The Beginning yang dibintangi Christian Sugiono dan Luna Maya pada tahun 2019. Sebelumnya, film berjudul Rumah Kentang juga pernah dirilis pada 2012.
Penasaran dengan Rumah Kentang ini, detikTravel pun datang ke lokasi pada Senin (4/9/2023). Namun, Rumah Kentang yang kini kami lihat jauh berbeda dengan urban legend yang selama ini beredar.
Rumah Kentang yang disebut rumah Belanda terbengkalai itu kini telah bersolek menjadi restoran. Namanya Roemah Kentang 1908.
Tak ada kesan menyeramkan di sana. Suasana restoran ini justru sangat hangat seperti di rumah.
Meskipun telah berubah menjadi restoran, ketika memasuki bangunan itu, kami masih melihat ornamen Belanda yang khas. Tampak pilar-pilar tinggi dengan tembok batu yang menjadi ciri khas bangunan Belanda tempo dulu.
Selain itu, jendela-jendela besar dari rumah ini juga masih dipertahankan. Uniknya, terdapat pula piano dan televisi dari zaman Belanda yang ditempatkan di sana.
Penasaran dengan Roemah Kentang 1908, detikTravel berjumpa dengan marketing restoran ini, Arni. Kepada detikTravel, Arni menjelaskan bahwa restoran itu sudah beroperasi sejak 2020. Pemiliknya yang berasal dari Solo merupakan pengusaha kuliner yang menaruh perhatian pada bangunan bersejarah.
"Niat membangun restoran ini untuk menjadi pelopor bahwa bangunan heritage itu bisa menjadi sesuatu selama kita bisa pergunakan dengan baik," kata Arni.
Sebelumnya, Rumah Kentang ini memang dibiarkan kosong. Bangunan itu lantas dibeli lalu dibangun menjadi restoran yang prosesnya dimulai pada 2019.
"Sebelum pembangunan itu kita cek dulu, riset market juga. Benar-benar kita pikirkan. Saat pembangunan kita tidak boleh banyak merubah," ujarnya.
Arni membeberkan beberapa spot yang masih dipertahankan antara lain kamar penghuni rumah yang kini menjadi ruangan VVIP, dua pilar di tengah bangunan, serta pintu rumah dengan kaca patri.
"Tampilannya tidak berubah sedikit pun. Benar-benar ukurannya segitu," kata dia.
Keunikan bangunan serta kisah viral mengenai Rumah Kentang tak serta merta menjadi jualan utama dari restoran ini. Arni mengatakan kualitas makanan dan minuman juga dijaga dengan mempertahankan cita rasa yang sedap.
Salah satu menu favorit di sini adalah baked potato atau kentang kukus. Menu ini sengaja dipilih karena sesuai dengan tema Rumah Kentang.
"Baked potato ini kita menggunakan setengah kilo kentang lalu dipadukan dengan bahan lain misalnya beef (daging sapi). Menu lain yang spesial ada bebek dan ayam karuhun yang menggunakan bumbu campuran western dan tradisional," dia menjelaskan.
Arni mengatakan menu yang ditawarkan memang beragam mulai dari western hingga lokal. Jumlahnya banyak, hampir 200 menu yang dapat dipilih dengan harga mulai Rp 25 ribu - Rp 300 ribuan.
Traveler yang penasaran dengan suasana terkini dari Rumah Kentang, dapat datang ke Roemah Kentang 1908 yang buka pukul 10.00 - 22.00 WIB (weekdays) dan pukul 08.00 - 22.00 WIB (weekend).
Simak Video "Video: Healing Santai di Taman Hutan Juanda Bandung"
(pin/fem)