Situs Warungboto merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II. Di situs ini, sultan beristirahat dan mandi.
Lokasi situs Warungboto ini berada di Jalan Veteran, Warungboto, Kecamatan Umbulharjo. Bangunannya kini telah menjadi salah satu cagar budaya di Jogja dan sering menjadi spot foto bagi wisatawan.
Saat Tim detikJogja berkunjung ke lokasi, suasana tampak sepi pengunjung. Terlihat beberapa pekerja sedang menggali kolam yang berada di bagian belakang karena dulu sempat tertimbun.
Petugas parkir di lokasi, Sardi, mengatakan penggalian itu dilakukan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY. Meski sedang direhab, para pengunjung tetap bisa datang ke Situs Warungboto.
Sejarah Situs Warungboto
Sebagai informasi, Situs Warungboto dulunya difungsikan sebagai pesanggrahan atau rumah tempat istirahat keluarga Keraton Jogja. Pada masanya, Situs Warungboto lebih dikenal dengan nama Pesanggrahan Rejowinangun karena dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono II atau Pangeran Rejakusuma pada sekitar tahun 1785.
"Konsep bangunan Situs Warungboto ini adalah sebuah pesanggrahan tempat beristirahat keluarga Sultan saat melakukan kunjungan di beberapa wilayah di luar keraton. Selain berfungsi sebagai pesanggrahan, fungsi yang lain adalah sebagai beteng pertahanan sisi timur Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena letak bangunan ini berada di sisi timur Keraton," jelas Ketua Pengelola Kampung Wisata Warungboto, Purnomo.
Pembangunan pesanggrahan ini memakai batu bata sebagai bahan dasar. Setiap ruangannya dimanfaatkan untuk keperluan para keluarga keraton. Mihrab yang berada di bagian barat bangunan digunakan sebagai tempat beribadah. Di bagian utara dan selatan, terdapat Gardu Pandang atau tempat tinggi untuk melakukan pengintaian terhadap musuh.
Di dalam situs ini juga terdapat kolam pemandian yang berfungsi sebagai tempat mandi bagi keluarga kerajaan, lengkap dengan sebuah mata air yang disebut dengan 'Tuk'. Sebelumnya, air dari mata air Tuk dialirkan ke kolam untuk digunakan mandi bagi raja dan keluarganya. Namun, saat ini mata air tersebut telah berhenti mengalir dan kolam pun mengering.
Mengutip laman Jogja Cagar, situs ini telah mengalami kerusakan yang cukup signifikan, terutama pada bagian atap yang tidak lagi utuh. Kerusakan ini semakin diperparah oleh gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 sehingga menyebabkan dinding sisi utara roboh.
Situs Warungboto ini pun direstorasi BPCB DIY pada 2016 untuk tujuan wisata. Para pengunjung pun bisa mengunjungi Situs Warungboto ini dengan tetap memperhatikan aturan dan menjaga bangunan tetap lestari.
"Harapan saya tentu saja ikut melestarikan dan menjaga agar tetap lestari dan dapat dikunjungi, (pengunjung) tidak melakukan perusakan di dalam struktur bangunan dan selama berkunjung mengikuti aturan yang ada guna bangunan tersebut tetap terjaga," tuturnya.
Harga Tiket Situs Warungboto
Para pengunjung bisa mengunjungi Situs Warungboto dengan gratis. Tidak ada penarikan tiket masuk ke Situs Warungboto.
Para pengunjung pun bisa melakukan sesi foto, seperti pre-wedding dengan mengajukan izin terlebih dahulu.
"Kalau akan menggunakan atau menjadikan Situs Warungboto sebagai tempat melakukan foto sesi harus berizin, melayangkan persuratan ke BPCB DIY, bisa melalui email bpk.wil10@kemdikbud.go.id minimal 5 hari sebelum pelaksanaan dengan melampirkan hari tanggal, kegiatan, jumlah personel yang terlibat, peralatan yang digunakan dan melampirkan foto KTP penanggung jawab kegiatan," terang Purnomo.
Jam Operasional Situs Warungboto
Jam operasional Situs Warungboto buka setiap hari Senin hingga Sabtu. Dengan jam buka Situs Warungboto sebagai berikut:
Senin-Jumat pada pukul 07.30 WIB-14.00 WIB.
Sabtu pada pukul 07.30-12.00 WIB.
Selain Situs Warungboto, pengelola setempat juga menyediakan paket wisata ke Kampung Wisata Warungboto. Paket Wisata Warungboto ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Dengan opsi pelatihan kreasi daur ulang sampah, pelatihan pewarnaan kain shibori, explore warungboto, dan paket workshop.
-----
Artikel ini telah naik di detikJogja.
Simak Video "Video POV: Menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta"
(wsw/wsw)