Di Ciamis, ada sebuah mitos tentang Dempol Lenang yang konon kerap mengganggu anak-anak kecil saat tiba waktu Maghrib. Bagaimana kisahnya?
Bagi masyarakat perkotaan Ciamis tempo dulu tentunya tidak asing dengan cerita mistis tentang Dempol Lenang. Sosok itu dikenal sebagai mahluk yang jail dan kerap mengganggu anak-anak.
Cerita tersebut santer berkembang di masyarakat sekitar tahun 1980 hingga 90-an. Ciamis tempo dulu tentu tidak seperti sekarang. Di wilayah perkotaan, dulunya dikelilingi bangunan tua yang terkesan horor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budayawan Ciamis Ilham Purwa yang juga dosen Kegaluhan Unigal mengatakan, menurut cerita yang berkembang, Dempol Lenang merupakan sosok jin yang digambarkan sering usil atau jahil. Mahluk itu kerap berkeliaran di wilayah perkotaan Ciamis.
Tempat yang disukainya seperti Kantor Kwadanan Ciamis yang kini kantor KPU dan sekitarnya, seperti di wilayah Janggala atau Jambansari.
"Dempol Lenang itu digambarkan memiliki wujud seorang remaja laki-laki, tapi kadang juga anak kecil. Punya ciri fisik gundul atau tidak berambut dan suaranya bindeng/sengau. Kalau dalam bahasa Sunda ngirung," ujar Ilham, beberapa waktu lalu.
Dempol Lenang kerap muncul pada sore menjelang malam (magrib) dan tengah malam. Terutama ketika suasana sedang gemericik hujan.
Menurut Ilham, Dempol Lenang punya sifat jahil, seperti menampakan diri dan hanya kepalanya saja ketika orang mandi atau mengintip. Bahkan konon mahluk yang digambarkan botak itu kerap menyembunyikan handuk hingga alat mandi.
"Pada masa itu, tempat-tempat mandi di Kota Ciamis masih banyak pemandian umum. Seperti sumur belakang kantor kewadanan Ciamis dan sumur depan kantor Polsek Ciamis," ungkapnya.
Dikisahkan, Dempol Lenang juga sering menampakan diri dan mengganggu anak-anak yang main sampai menjelang malam. Sehingga orang tua dulu sering menakut-nakuti anak-anaknya ketika bermain hingga sore di Alun-alun Ciamis. Tujuannya supaya pulangnya tidak larut malam.
"Wilayah jelajahnya cerita Dempol Lenang tersebar dari Alun-alun Ciamis ke Barat sampai Taman Lokasana dan sekitarnya," jelasnya.
Menurut Ilham, cerita tentang Dempol Lenang masih kerap terdengar di era tahun 90-an. Namun seiring perkembangan zaman, cerita itu berangsur tak terdengar lagi hingga sekarang.
"Pada masa sekarang cerita tersebut tidak ada lagi, dan hanya orang tua yang asli tinggal di wilayah Ciamis kota saja yang mengetahuinya," pungkasnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?