Museum Sonobudoyo menjadi salah satu museum di Yogyakarta yang selalu ramai pengunjung. Selain lokasinya yang dekat dengan Malioboro, museum itu sangat atraktif.
Museum Sonobudoyo memiliki dua unit, unit I berlokasi di Jalan Pangurakan No.6, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Adapun, unit II berlokasi di Jalan Wijilan No.27D, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Untuk kunjungan wisata, para turis umumnya lebih diarahkan ke unit I. Di sini traveler bisa melihat ribuan koleksi kebudayaan Jawa. Di unit ini menyimpan banyak koleksi kebudayaan di luar budaya Yogyakarta, seperti Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk masuk ke museum ini traveler bisa membeli tiket di loket tiket samping pintu masuk. Harga tiket untuk orang dewasa hanya Rp 10 ribu, dan Rp 5 ribu untuk anak-anak. Dengan tiket ini, setiap pengunjung sudah bisa memasuki gedung pamer lama, gedung pamer baru, dan gedung pameran temporer.
Masuk ke gedung pamer lama, traveler akan diminta untuk memperlihatkan tiket yang kemudian akan diberi tanda. Masuk ke gedung lain pun akan demikian, setiap stafnya menjelaskan peraturan sebelum pengunjung masuk.
"Masuknya bisa dari sini, tiketnya sudah termasuk gedung baru yang di belakang sana dan melihat pameran. Boleh foto tapi tidak boleh pakai flash, makan dan minum juga tidak diperkenankan selama di dalam museum," kata salah satu staf museum.
Gedung pertama ini terbagi dalam beberapa ruangan, ada ruang Bali yang berisi koleksi kebudayaan Bali, ruang senjata, ruang wayang, ruang dolanan anak, ruang topeng, ruang batik dan ruang Jawa Tengah. Setiap koleksi tertata rapi dalam penyimpanan kaca.
Keluar dari gedung pamer lama, traveler akan berjalan melewati gapura kecil dengan sebuah pendopo di dalamnya, tempat ini biasanya dijadikan spot foto oleh para pengunjung.
Gedung pamer baru berdiri luas di bagian belakang museum, gedung ini terasa lebih modern dan mewah. Gedung ini juga memiliki total 6 lantai yang telah dirancang dengan cermat untuk memudahkan pengunjung berjalan mengelilingi museum.
Begitu masuk, terlihat bagian perjamuan dan perhelatan yang menampilkan meja besar lengkap dengan jamuan-jamuan di atasnya. Di sampingnya ada koleksi miniatur kendaraan dan transportasi tradisional seperti andong dan delman.
Naik ke lantai dua, terdapat bagian seni pertunjukan yang menampilkan replika pertunjukan tari dan wayang. Traveler juga bisa melihat projection mapping pertunjukan wayang yang cantik. Di bagian atas ada pula koleksi-koleksi senjata dan berbagai model batik.
Terbaru di Museum Sonobudoyo, tepatnya di lantai 5 dan 6, ada ruang interaktif yang baru dibuka pad 7 November 2023 lalu. Di sini traveler bisa mencoba berbagai permainan interaktif seperti Jemparingan menggunakan VR, menelusuri sejarah di lorong waktu secara virtual, dan bermain tembang dolanan.
Berbelok ke gedung pameran temporer yang pintu masuknya ada di dekat titik nol kilometer ini, traveler akan menemukan pameran tahunan. Gedung ini memang sering dipakai untuk pameran-pameran tertentu, saat ini pameran yang sedang berlangsung adalah Annual Museum Exhibition atau AMEX 2023.
Pameran ini akan berlangsung dari 7 November - 30 Desember 2023 yang mengusung tema "Beyond the Border, Connecting Cultures". Pameran ini menceritakan interkoneksi yang dihasilkan perdagangan maritim di Asia Tenggara.
Berkunjung ke Museum Sonobudoyo pastinya tidak akan membosankan, karena traveler bisa belajar kebudayaan sambil bermain-main di wahana interaktifnya. Selain itu, museum ini juga memiliki fasilitas perpustakaan dan bioskop gratis yang menayangkan film-film Jogja.
(iah/iah)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol