Situs Watu Gilang yang Bikin Penasaran, Ada Banyak Ukiran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Situs Watu Gilang yang Bikin Penasaran, Ada Banyak Ukiran

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Senin, 04 Des 2023 15:35 WIB
Penampakan situs Watu Gilang di Pedukuhan Gilang, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (30/11/2023).
Foto: Situs Watu Gilang di Bantul (Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Di Bantul, ada satu situs bersejarah yang bikin penasaran. Namanya Watu Gilang. Batuan berbentuk persegi panjang itu punya banyak ukiran. Seperti apa?

Tepatnya di Pedukuhan Gilang, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, ada sebuah situs berbentuk persegi panjang yang dipercaya sebagai tempat pertapaan. Situs itu bernama Watu Gilang.

Situs Watu Gilang itu berada di sebuah tanah kosong milik warga. Letaknya benar-benar di tengah pemukiman warga. Terdapat plakat bertuliskan 'Watu Gilang'. Selain itu, tampak pula batu berwarna putih berada di tengah-tengah tanah kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya berwarna putih, batu yang bentuknya condong ke persegi panjang ini memiliki ukiran relief di setiap sisinya. Tampak pula papan bertuliskan 'dilarang naik/duduk" di atas batu'.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti sejarah Watu Gilang Baturetno.

ADVERTISEMENT

Namun, berdasarkan sebuah penelitian mahasiswa UGM, dipercaya situs itu dulunya bekas tempat bertapa.

"Sejarah situs watu gilang baturetno hingga saat ini belum jelas, juga kegunaannya dan masa pembuatannya. Tapi dari laporan penelitian skripsi S1 Jurusan Arkeologi UGM tahun 2005 disebutkan bahwa dulu situs Watu Gilang merupakan sebuah pertapaan dari seorang Kyai bernama Kyai Gejawan," kata Nugroho beberapa waktu lalu.

Di setiap sisi Watu Gilang terdapat relief binatang dan sulur-suluran atau tumbuhan yang menjalar.

"Tentang relief yang berbentuk binatang dan dikombinasikan dengan sulur-sulur dan ornamen bunga, diduga merupakan sebuah perlambangan dari tokoh-tokoh dalam wayang," ucapnya.

Penampakan situs Watu Gilang di Pedukuhan Gilang, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (30/11/2023).Penampakan situs Watu Gilang Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Untuk ukurannya, Watu Gilang memiliki panjang 260 cm, lebar 250 cm, dan tinggi 100 cm. Selain itu, pada bagian atas terdapat lubang sedalam 15 cm dan garis tengah 18 cm.

"Secara detail, pada sisi selatan situs terdapat relief burung, sisi barat relief gajah, dan kuda terbang. Lalu pada sisi utara relief ikan dan gurita serta sisi timur relief rusa," ujarnya.

Watu Gilang sendiri telah ditetapkan sebagai cagar budaya, Nugroho menyebut ada tiga alasan. Pertama, Watu Gilang menjadi bukti sejarah bahwa masyarakat Jawa kuno telah dapat melakukan pekerjaannya dengan sangat teliti meskipun memakai alat-alat yang sederhana.

Sedangkan dari sisi pendidikan menjadi sarana pendidikan bagi siswa didik, terutama pengetahuan tentang keberagaman kepercayaan pada saat itu.

Selanjutnya, dari sisi kebudayaan Watu Gilang merupakan sebuah karya seni yang indah dan menjadi bukti keahlian nenek moyang kita.

"Sehingga keberadaan Watu Gilang menjadi penting karena dapat menunjukkan keahlian nenek moyang kita dalam bidang seni pahat tentang cerita fabel atau cerita binatang yang memiliki nilai-nilai pendidikan moral," tutupnya.


------

Artikel ini telah naik di detikJogja.




(wsw/wsw)

Hide Ads