Traveler yang mengisi long weekend dengan cara santai, bisa nih mencoba wisata pijat. Nah, tempat pijat di sini mempekerjakan teman-teman tunanetra hingga mendapat penghargaan lho.
Tempatnya bernama Kokuo Reflexology. Sudah cukup banyak gerainya yang tersebar di Indonesia bila traveler ingin bertandang. Tempat pijat ini menawarkan paduan teknik pijat refleksi Cina dan Jepang dengan teknik tradisional Indonesia.
Bagi traveler yang berada di wilayah Jabodetabek, tempat pijat ini bisa kok ditemukan di beberapa tempat di Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengisi momen long weekend, pas banget nih memulihkan badan dengan pijat dan spa. Terdapat beberapa pilihan spa menarik seperti foot and body reflexology untuk menghilangkan pegal-pegal setelah melakukan aktivitas berat, athletic massage sebagai pijat yang mampu mengurangi kekakuan dan nyeri otot, hingga seitai massage yang merupakan kombinasi dari pijatan dan stretching. Adapun durasinya mulai dari 60-120 menit.
Eh, traveler tidak hanya dipijat sambil rebahan ditemani aroma terapi saja. Di sini, kamu dipijat juga bisa sembari menonton lho.
Salah satu lokasinya di Kokuo Signature at Bumi Pakubuwono. Tak hanya merasakan perawatan yang relaks, traveler dibikin nyaman melalui ambience Jepang yang dihadirkan, nuansa alam lewat kehadiran giant aquascape dengan aromaterapi dan fasilitas kamar premium. Traveler juga bisa menikmati relax yang maksimal lewat kehadiran theater room yang memungkinkan mereka dapat melakukan pijat sambil menonton Netflix. Santuy banget!
Memperkerjakan terapis tunantera
Selain memberikan kenyamanan untuk para tamunya, Kokuo Reflexology juga memperkerjakan terapis tunantera lho. Saat ini, sudah ada 40 terapis tunanetra yang sudah bergabung dalam Kokuo.
"Sebagai perusahaan yang fokus pada pemijatan refleksi, Kokuo berkomitmen untuk menggandeng komunitas netra dengan melatih dan memberikan keterampilan, juga mempekerjakan mereka. Kami ingin mereka terus memiliki daya saing tinggi, sama seperti orang normal pada umumnya. Karena itu, kami terus menyusun prosedur training yang inklusif. Hingga kini, sudah ada 40 terapis tunanetra yang sudah bergabung dalam Kokuo. Ke depan, kami akan terus membuka ruang bagi para kaum difabel," kata Muhammad Nurrohim, Direktur Utama Kokuo Reflexology dalam keterangannya.
Menjadi salah satu jenis disabilitas terbanyak di Indonesia, penyandang tunanetra kian mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas sehari-hari. Meski demikian, keterbatasan penglihatan mereka nyatanya mampu memberikan mereka kelebihan berupa indra peraba yang lebih tajam. Hal ini yang mampu memberi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
Salah satu terapis tunanetra, Andri Prayogo, bercerita mengenai perubahan hidupnya setelah kehilangan penglihatan. Dengan mendapatkan pelatihan dan bekerja, ada harapan dari rasa putus asanya setelah kecelakaan.
"Sejak mengalami kecelakaan di tahun 2009, saya sudah divonis tidak bisa melihat lagi. Tentu saya sempat berputus asa. Lalu, saya diajak untuk mengikuti pembinaan pijat. Kini, saya bisa bekerja di salah satu tempat pijat prestige seperti Kokuo. Saya
mampu mendapatkan penghasilan layak. Semua ini tentunya didapat karena adanya niat dan usaha," cerita Andri.
Atas komitmennya tersebut, Kokuo Reflexology berhasil menerima penghargaan prestisius dari Kementerian Sosial RI dalam program Graduasi Program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara), sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengakui dan merayakan kontribusi signifikan para pelaku usaha dalam memajukan ekonomi lokal dan nasional. Diberikan langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, senantiasa memberi pengakuan resmi atas upaya dan pencapaian Kokuo Reflexology sebagai salah satu pemberdaya komunitas netra.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol