Saat menunggu berbuka puasa tahun ini, akan seru jika ngabuburit di Kotagede. detikers bisa menikmati paket komplet di Pasar Pasan yang digelar sebulan penuh selama Ramadan.
Disebut paket komplet, karena tak hanya deretan pedagang makanan kekunoan hingga kekinian yang bisa dinikmati detikers saat ngabuburit. Namun juga pengajian dan Sadar Susur, yakni jalan-jalan lebih mengenal Kotagede dengan beragam khasanah sosial budaya di dalamnya. Karena bagi traveler, Kotagede adalah candu untuk kembali dikunjungi. Lanskap rangkuman kawasan cagar budaya bernilai tinggi.
Pasar Pasan memang lebih dari sekadar pasar tiban selama Ramadan. Dengan tajuk Kulonuwun Kotagede ini Pasar Pasan yang digelar mulai pukul 15.00 WIB ini mengusung konsep mendekatkan dinamika sosial di pasar dengan masjid.
Keistimewaan Pasar Pasan bukan saja terletak pada nilai yang mendasari terbentuknya pengelolaan secara profesional pasar tiban. Namun juga melihat konteks Kotagede dan apa yang hidup di dalamnya selama Ramadan.
Mulai dari rekam jejak sejarah Mataram Islam, deretan bangunan heritage rumah Kalang, perajin perak, sampai jajanan khas Kipo, kue kembang waru dan Carang Gesingnya.
Acara ini diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PCM Kotagede bersama dengan Pemuda Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah Kotagede dan berbagai kolaborator lainnya yang memangku, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta dan Kelurahan Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Bantul.
"Event ini membuka ruang dialog baru dalam memahami muamalah di halaman Masjid Gede Mataram di Sayangan, Jagalan, Banguntapan, Bantul hingga sepanjang Jalan Mondorakan," jelas Ketua Panitia, Primasjati, Jumat (15/3/2024).
Begitu tiba di lokasi Pasar Pasan, detikers bisa memilih beragam jajanan dan penganan jadoel hingga kekinian yang dijual di sepanjang Jalan Mondorakan. Aktivitas menunggu berbuka yang tak kalah asiknya adalah jalan kaki menyusuri Kotagede atau yang akrab disebut sasar susur
Sasar susur akan dilaksanakan empat kali.
"Sasar Susur Pasar Pasan menggandeng Bawahskor, Alon Mlampah, Writing Passion YK dan Ganggangan dengan kegiatan jalan-jalan tematik merespon irisan-irisan yang ada di sepanjang jalan. Mulai dari peristiwa sejarah Islam dan tokoh-tokoh Muhammadiyah hingga bagaimana berkembangnya sepakbola di Kota Yogyakarta," paparnya.
Diantaranya panitia akan mengajak jalan-jalan menyusuri spot sejarah sepak bola ke wilayah Prenggan. Kemudian pekan berikutnya, berkolaborasi dengan komunitas Alon Mlampah akan diajak menyusuri labirin diantara lorong pergerakan Muhammadiyah mulai dari daerah Kauman-Karangkajen hingga Kotagede.
Sasar Susur juga juga mengajak detikers menyusuri arsip pergeseran urban di Kotagede bersama komunitas Gang-gangan. Serta jalan-jalan sketsa menyusuri kawasan cagar budaya Kotagede bersama komunitas seniman.
Menjelang Magrib, ngabuburit dilanjutkan dengan pengajian. Mencoba pendekatan selayaknya konser dengan guest star, pengajian yang ada di Masjid Mataram Kotagede bulan puasa ini cukup unik dengan perpaduan antara kepakaran masing-masing asatidz. Mendatangkan Ustadz Awan Abdullah Sp.J., M. Pd, Dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes, Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag, Irfan Afifi, Dr. Okrisal Eka Putra, Lg., M.Ag. Dan Ridwan Hamidi, Lc, Mpi., MA. Pengajian menuju buka puasa ini dibuka untuk umum di Serambi Masjid Mataram.
"Tiap hari ramai. Pengunjung warga lokal dan luar kota juga banyak. Tenant variatif dari kekunoan sampai kekinian ada semua. Harganya juga murah. Kalau mahal nggak bakal laku di Kotagede," terang Upik warga Kotagede.
Para pengunjung tampak antusias merapat walaupun mendung bergelayut gelap. Deretan pedagang makanan lawas menjadi magnet traveler luar kota. Mereka yang selama ini hanya mendengar nama jajanan kuno, saat ini bisa membeli langsung dengan harga yang tak menguras kantong.
"Keren aja event ini. Seru abis kalau ngabuburit disini. Makanannya zaman dulu lucu-lucu, murah. Ada jalan-jalan menyusuri Kotagede, terus berakhir ikut pengajian di masjid Mataram. Komplet banget. Ada makanan, pengalaman baru dan ilmu agama," pungkas Lia, traveler asal Malang, Jatim.
Simak Video "Hukum Melalaikan Salat Magrib Karena Asyik Buka Bersama"
(ddn/ddn)