Pengen tahu gimana rasanya madu hutan murni yang benar-benar asli? Datang saja ke Kebun Kelulut Sangatta, Kaltim, karena di sana detikers bisa menyesap madu langsung dari sarang lebah Trigona.
Butuh effort lebih untuk menjangkau destinasi wisata edukasi ini. Karena lokasinya berdampingan dengan Taman Nasional Kutai (TNK) tepatnya di KM 4 S Desa Sangatta Selatan, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Jalanan tanah sejauh 26 KM dari pintu masuk TNK dengan kontur naik turun dan berkelok harus dilalui.
Namun hamparan hijau pepohonan besar dengan beragam vegetasi di dalamnya bisa dinikmati traveler sepanjang perjalanan. Derit dahan diterpa angin, menyemarakkan suasana hutan yang riuh oleh nyanyian aneka ragam burung yang menyatu dengan alam bebas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah perjalanan panjang itu, traveler bisa beristirahat melepas penat di Kebun Kelulut Sangatta. Di sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan rumah lebah di sela-sela pohon karet. Di atas lahan seluas dua hektar ini, ada banyak pelajaran tentang seluk beluk lebah dan manfaatnya bagi manusia. Seperti mengenal beragam jenis lebah terutama Trigona, yang hidup berdampingan dengan warga sekitar.
Trigona Sp yakni salah satu genus dari jenis melponini atau jenis lebah madu yang tidak bersengat (stingless bee). Orang awam lebih mengenalnya dengan nama Klanceng di Jawa atau Kelulut bagi warga Kalimantan. Kalimantan adalah salah satu habitat Kelulut di wilayah tropis Indonesia. Lebah ini bisa dikatakan hampir punah, karena jumlahnya yang makin sedikit bisa ditemui di hutan.
Bagi petani Sangatta, lebah kelulut sebenarnya telah mereka ketahui sejak lama. Namun keberadaan lebah kelulut sempat menghilang, akibat masifnya pembakaran sekam dan lahan usai panen padi oleh petani sekitar hutan. Kelompok Tani Trigona Reborn yang menemukan koloni Trigona lalu mengamankannya dan mempelajari lebih banyak tentang madu ini di internet.
Budidaya lebah kelulut ini dimulai tahun 2017 lalu. Dari semula hanya tiga rumah lebah, bertambah banyak menjadi 150 sarang. Selain di kawasan wisata Kebun Kelulut, anggota kelompok tani juga membudidayakan lebah kelulut ini di lahan mereka masing-masing.
Mereka menyiapkan lokasi ini menjadi sentra pelatihan budidaya lebah kelulut atau Kelulut Learning Centre (KLC) bagi warga Kutai Timur. Selain sebagai lokasi transfer pengetahuan, lokasi ini juga ditata apik agar para pengunjung nyaman. Di lahan milik salah satu anggota tani Trigona Reborn, ditata sedemikian rupa sarang lebah di antara pepohonan karet. Sebuah gazebo dibangun sebagai tempat anggota berkumpul untuk diskusi dan berbagi ilmu.
![]() |
Beberapa spot selfie didirikan untuk menarik minat wisatawan datang. Dan satu keistimewaan di Kebun Kelulut Sangatta, pengunjung bisa merasakan sensasi menghisap madu langsung dari dalam sarang lebah. Amazing... Karena pengalaman seperti ini tidak dijumpai di tempat lain. Spot ini, punya misi khusus yang ingin menyampaikan, bahwa madu kelulut produksi kelompok tani Trigona Reborn dijamin kemurniannya!.
![]() |
Menurut Fuad, satu diantara anggota kelompok tani itu, konsep marketing ini mereka pelajari ketika pembeli merasakan madu kelulut yang rasanya didominasi asam. Karena masyarakat selama ini tahunya rasa madu itu pasti manis. Mereka menduga, madu di Kebun Kelulut Sangatta kadaluarsa atau dicampuri bahan-bahan lainnya.
"Nah untuk meyakinkan mereka, kami suruh merasakan dengan menghisap madu itu langsung dari sarangnya. Mereka bisa melihat sendiri, ketika sarang kami buka, akan tampak propolisnya, beepollennya di sarang yang ada ratunya. Dan kami menyediakan pipet supaya pembeli menghisap madu langsung dari sarang yang baru kami buka," tutur Fuad, Minggu (17/3/2024).
Mungkin, inilah fasilitas langka yang hanya bisa dijumpai di beberapa lokasi wisata madu di Indonesia. Dan sensasi menyesap madu langsung dari sarang lebah, menjawab rasa penasaran banyak pengunjung bagaimana rasa madu yang benar-benar asli hutan dan murni tanpa bahan campuran.
"Ternyata madu klanceng murni itu rasanya kecut, agak pahit tapi segar. Madunya juga cair, gak kental atau pekat seperti yang dijual kebanyakan itu. Beda banget dengan madu-madu yang judulnya murni, tapi rasanya sangat manis," aku Purwahono, pengunjung asal Yogyakarta.
Sensasi ini menjadi nilai jual tersendiri bagi Kebun Kelulut Sangatta. Tak heran jika tiap akhir pekan, rombongan karyawan baik swasta atau negeri sampai pelajar TK memenuhi tempat ini. Pengelola bahkan sampai membatasi jumlah kunjungan, jika dirasa volume madu di rumah lebah berkurang.
"Lebahnya gak nakal kok. Jadi Ayasa gak takut. Madunya asem rasanya, tapi aku suka," kata Ayasa, seorang siswi TK Sangatta Utara yang berkunjung bersama teman-temannya.
Namun para pengunjung tak perlu kuatir. Produk madu Kelulut Sangatta terpajang berderet di rak gazebo siap dibawa pulang. Bahkan untuk pengunjung dari luar pulau, Fuad dan kawan-kawannya siap mengirim dengan jumlah pembelian tidak terbatas. Ada yang dikemas dalam botol ukuran 250ml, ada juga yang sachetan dengan harga ekonomis.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?