5 Fakta Harimau Jawa yang Punah dan Kini Muncul Tanda-tanda Kehidupannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Fakta Harimau Jawa yang Punah dan Kini Muncul Tanda-tanda Kehidupannya

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Senin, 25 Mar 2024 16:16 WIB
Perburuan Harimau Jawa Bogor-Sukabumi Sekitar Cicurug
Perburuan harimau jawa Bogor-Sukabumi Sekitar Cicurug (Bartels/Dok Yayasan Dapur Kipahare)
Jakarta -

Harimau jawa (Panthera tigris sondaica), subspesies harimau yang dilaporkan punah, kini dilaporkan muncul kembali. Berikut fakta tentang harimau jawa.

Penemuan harimau jawa itu diungkapkan peneliti Pusat Riset Biosistematikan dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wirdateti baru-baru ini. Dia mengungkap temuan itu muncul dari sehelai rambut yang diduga milik harimau jawa yang ditemukan di pagar pembatas kebun warga di Desa Cipeundeuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019," kata Wirdateti, mengutip siaran pers BRIN, Senin (25/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan Wirdateti dan kawan-kawan itu sudah dipublikasikan dalam jurnal Onyx terbitan Cambridge Universit Press berjudul "Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extent? DNA analysis of a recent hair sample" yang terbit 21 Maret 2024.

Dari serangkaian analisis DNA, Wirdateti dan tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemuka di Sukabumi Selatan adalah spesies Panthera tigris sondaica atau harimau jawa. Itu termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen harimau jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930.

ADVERTISEMENT

Selain rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan tim untuk melakukan penelitian.

Berkurangnya habitat dan aktivitas perburuan yang kian meningkat membuat Harimau jawa menjadi subjek konservasi. Pada tahun 1980-an, harimau jawa telah dinyatakan punah oleh otoritas berwenang.

International Union for Conservation of Nature (IUCN) selaku lembaga konservasi internasional juga sudah menyematkan status punah (extinct) untuk sang loreng asal tanah Jawa ini.

Meskipun telah dinyatakan punah, kehadiran Harimau Jawa masih menyimpan daya tarik yang memukau.

Berikut fakta mengenai si raja rimba asli Pulau Jawa ini:

1. Tradisi Rempogan Macan

Pengurangan drastis populasi Harimau Jawa telah dihubungkan dengan praktik Rampogan Macan, sebuah pertunjukan adu harimau yang merupakan bagian dari tradisi di kalangan pejabat Kerajaan Jawa.

Dalam Rampogan, kerbau atau manusia bersenjatakan tombak berhadapan dengan harimau atau kucing besar lainnya. Binatang buas tersebut seringkali diperlakukan dengan kejam dan akhirnya disiksa hingga mati.

Rampogan Macan telah menyebabkan penurunan signifikan dalam populasi Harimau Jawa. Akibat dari praktik seperti Rampogan Macan, Harimau Jawa telah menjadi langka hingga akhirnya punah.

2. Ada 3 Subspesies

Di Indonesia terdapat tiga jenis harimau yang berbeda, yaitu harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan harimau Bali (Panthera tigris balica).

Namun, hanya harimau Sumatra yang masih tersisa dan menjadi spesies langka yang dilindungi di Indonesia. Sementara itu, harimau Jawa dan harimau Bali telah diumumkan sebagai punah, yang berarti tidak ada lagi populasi mereka baik di habitat alaminya maupun di penangkaran.

3. Ukurannya yang Tergolong "Kecil"

Harimau Jawa, sebuah subspesies harimau yang ukurannya kecil jika dibandingkan dengan varietas lain di Benua Asia. Memiliki panjang tubuh sekitar 2,2 hingga 2,5 meter dengan ekor sekitar 25 hingga 45 cm.

Meskipun lebih besar daripada Harimau Bali, Harimau Jawa memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan Harimau Sumatra. Harimau Jawa jantan biasanya memiliki berat antara 100 hingga 140 kg, sementara betina cenderung lebih ringan dengan berat antara 75 hingga 115 kg. Panjang kepala dan tubuh Harimau Jawa jantan berkisar antara 200 hingga 245 cm, sedangkan yang betina sedikit lebih kecil.

4. Habitat Harimau Jawa

Sesuai dengan namanya, keberadaan Harimau Jawa hanya tersebar di ruas Pulau Jawa saja. Harimau Jawa biasanya ditemukan menetap di hutan-hutan dataran rendah dan semak belukar.

Harimau Jawa jarang menjelajah ke wilayah dengan ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Mangsa utama Harimau Jawa termasuk babi hutan, rusa Jawa, banteng, serta kadang-kadang reptil dan burung air.

5. Diyakini Belum Punah

Walau sudah dinyatakan punah sejak 1980-an, hingga kini sebagian peneliti dan masyarakat masih mempertahankan keyakinan bahwa Harimau Jawa masih ada di alam liar dan keberadaannya belum punah.

Pendapat ini didukung oleh bukti-bukti konkret seperti jejak yang menunjukkan keberadaan Harimau Jawa serta laporan dari para pemanen hasil hutan yang mengklaim telah berjumpa dengan binatang tersebut. Namun, belum ada verifikasi lebih lanjut terkait temuan ini.

Sudah tau kan fakta hewan endemik khas tanah Jawa ini. Meskipun telah dinyatakan punah, semoga keberadaan Harimau Jawa bisa segera terkonfirmasi ya traveler.




(fem/fem)

Hide Ads