Di Pacuan Kuda Legokjawa, Pangandaran ada sebuah pohon 'sakti' yang tak mempan ketika mau digusur alat berat. Bagaimana kisahnya?
Lokasi pohon itu berada di pesisir pantai desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Pohon ini berada di dalam pacuan kuda terbesar kedua di dunia setelah Inggris yang berada di pinggir pantai.
Ada sebuah pohon pandan berdiri tegak di tengah pacuan kuda memiliki cerita mistis di dalamnya. Konon, sejak berdirinya pacuan kuda tersebut di tahun 80-an, pohon tersebut belum bisa ditebang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, sempat diusahakan ditebang menggunakan alat berat tetapi selalu ada kendala hingga alat beratnya pun patah. Tokoh masyarakat Legokjawa, Engkus Kusnindar membenarkan kisah tersebut.
Engkus mengatakan, pohon pandan 'sakti' di pacuan kuda Legokjawa itu bernama pohon Pandan Uwong.
"Memang betul, konon pohon itu sudah ada sejak lama, bahkan saat saya kecil pun tahun 1990an sudah ada," ucap Engkus, Senin (18/3) lalu.
Ia mengatakan, posisi pohon yang berdiri tegak di bagian kanan pacuan kuda sampai saat ini masih terlihat segar meski sudah puluhan tahun.
Sebelumnya, menurut Engkus di Pacuan Kuda itu terdapat bangunan SD Negeri Sindangjaya. "Dulu tahun 1991 masih ada, saya juga alumni dari situ sekarang sudah dipindahkan," katanya.
![]() |
Engkus memperkirakan pacuan kuda sudah ada sejak tahun 1960an atau sudah 60 tahunan lebih berdiri. Pohon itu ditanam oleh Sajidin, senior di sekolahnya dulu.
"Kalau sekarang pak Sajidin usianya sudah 60 tahun, pasti tidak jauh usianya dengan pohon pandan tersebut," tutur Engkus.
Menurut Engkus, secara syariat kalau pohon pandan tidak berusia lama. Menurutnya, sangat jarang pohon pandan bisa bertahan hingga puluhan tahun.
"Namun pandan uwong ini masih berdiri kokoh hingga sekarang dan tidak berubah warnanya tetap hijau meski di bawah terik matahari," ucapnya.
Ia menceritakan, saat itu ada dua pohon Pandan Uwong yang berdiri di pacuan kuda namun satu lagi sudah tidak ada secara alami.
"Jadi yang tersisa tinggal itu saja," ucapnya.
Engkus mengatakan pohon pandan uwong itu sempat berencana akan ditebang tahun 2016 lalu saat ada PON di Jabar, tapi tidak bisa disingkirkan.
"Pohon pandan uwong yang satu itu pernah mau disingkirkan oleh alat berat (beko) malah bekonya yang mental. Pokoknya mitos yang dialami oleh kami itu ada dua, pertama beko mau menyingkirkan pohon malah mental, kemudian beko yang menggunakan alat tajam pun malah patah besinya" katanya. Soal penyebab kenapa pohon itu tak bisa ditebang, Engkus mengaku tidak mengetahuinya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak