Sisi Gelap Cikapundung Riverspot: Bau Pesing-Air Berwarna Cokelat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sisi Gelap Cikapundung Riverspot: Bau Pesing-Air Berwarna Cokelat

Anindyadevi Aurellia - detikTravel
Rabu, 29 Mei 2024 22:05 WIB
Cikapundung Riverspot.
Foto: Cikapundung Riverspot (Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Bandung punya Cikapundung Riverspot yang sempat tenar. Namun sayang, aliran sungai di sini kini kondisinya bau pesing dan berwarna keruh kecokelatan.

Setelah membenahi kawasan Taman Cikapundung di Jalan Siliwangi, Pemkot Bandung kini menyasar perbaikan Cikapundung Riverspot di Jalan Dr Ir Sukarno.

Terlihat sejumlah pekerja tengah membersihkan dan memoles kembali area ruang terbuka hijau itu. Tak ada yang salah dari wajah Cikapundung Riverspot yang masih berbenah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, jika menengok ke bagian sungai, sisi gelap Sungai Cikapundung yang sedang surut pun terlihat. Di sungai yang dangkal, mudah ditemukan sampah-sampah bercampur dengan tanah yang mengendap di dasar sungai.

Padahal, terlihat jelas peraturan dilarang membuang sampah terpasang di area pagar sungai. Wajah Cikapundung yang seharusnya terbingkai sempurna dengan kecantikan Jalan Asia Afrika jadi tak terlihat menawan.

ADVERTISEMENT
Sungai Cikapundung BandungSungai Cikapundung Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Jika berjalan ke area Jalan Dr Ir Sukarno menuju ke arah Jalan Asia Afrika, tercium aroma tak sedap seperti aroma pesing kencing dari sisi pagar sungai.

Dadang (39), salah satu petugas kebersihan di sekitar Cikapundung Riverspot mengaku sampah yang terdapat di sungai merupakan kiriman sehari-hari dari pedagang sekitar. Menurutnya, hal tersebut sudah jadi kebiasaan, sehingga meski sudah diingatkan sampah akan terus mudah ditemukan.

"Saya biasa nyapu di sini dari pagi sampai malem, kalau sampah itu bukan cuma ditemukan di pinggir jalan tapi juga sungai aja banyak sampah. Itu biasanya pedagang, jurig (cosplayer) juga buang sampah ke situ," kata Dadang, Senin (27/5/2024).

Sepanjang jalan tersebut, juga tak ditemukan adanya tong sampah. Tapi, Dadang mengatakan hal itu bukan jadi penyebab pedagang sekitar buang sampah sembarangan. Sebab, tong sampah kerap dicuri oknum tak bertanggung jawab.

"Dulu ada tong sampah di dua titik, sekarang udah nggak boleh. Jadi cuma titik di pinggir jalan gitu, soalnya tong sampah itu suka diambil (dicuri)," ceritanya.

15 tahun menjadi petugas kebersihan, Dadang juga mengaku kerap menjumpai tingkah jorok para turis maupun warga lokal. Katanya, banyak orang yang kencing sembarangan di trotoar jalan itu. Jangan heran jika aroma tak sedap tercium saat berjalan-jalan di sekitar Jalan Asia Afrika.

"Toilet itu (Cikapundung Riverspot) soalnya nggak ada airnya. Jadi pada kencing sembarangan di deket sungai itu, di ke sanain (ke sungai). Terus kalau pagi itu orang mabok, muntah-muntah di jalan. Jadi saya biasanya bersihin pagi-pagi," kata Dadang.

Kini, dari perbaikan yang berusaha Pemkot Bandung lakukan, Dadang berharap ada yang bisa berubah dari kota tempatnya lahir. Sebab menurutnya, warga Bandung pun akan malu jika wajah buruk kota dilihat para wisatawan.

"Ini kan baru mau diperbaiki lagi, ya semoga toilet sarana apapun semuanya ada, terus juga bebersih sungai mungkin, sama pedagang lebih teratur. Soalnya dibilangin gitu suka susah," ujarnya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads