Macan Tutul dan Naga Jawa Ada di Gunung Sanggabuana, Kok Bisa?

Rosmha Widiyani - detikTravel
Selasa, 30 Sep 2025 06:03 WIB
Naga Jawa Xenodermus javanicus (dok. Lutz Obelgönner / http://www.reptile-care.de/species/Serpentes/Xenodermatidae/Xenodermus-javanicus.html)
Karawang -

Gunung Sanggabuana menjadi saksi keberagaman hewan asli Indonesia yang merupakan kekayaan alam. Wilayah hutan di Karawang, Jawa Barat ini menjadi rumah bagi 20 macan tutul yang tertangkap kamera dalam ekspedisi Tim Macan Tutul Kostrad TNI AD dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

Sebelumnya dalam ekspedisi tahun 2022, tim SCF dan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) menemukan naga Jawa di balik bebatuan aliran sungai di Gunung Sanggabuana. Xenodermus javanicus ini adalah ular ramping dengan panjang 50 cm yang penampilannya mirip naga.

"Di rimba Gunung Sanggabuana, tumbuh harapan jejak kehidupan yang hampir punah. Indonesia adalah rumah bagi keajaiban alam. Mari kita rawat dan jaga bersama," tulis republikindonesia yang merupakan akun Instagram resmi Indonesia dilihat detiktravel.

Hutan Sanggabuana di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat (dok. detik)

Tentu ada alasan hewan eksotis tersebut hidup di gunung setinggi 1.300 mdpl ini. Apalagi, gunung yang tidak terlalu tinggi ini juga menjadi tempat tinggal satwa nyaris punah owa Jawa dan Elang Jawa seperti ditulis dalam akun Instagram gunungsanggabuana dari Sanggabuana Wildlife Ranger.

Arsip detikTravel menjelaskan kawasan Pegunungan Sanggabuana sebetulnya adalah Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang dikelola oleh Perum Perhutani. Kendati begitu, sebagai tempat latihan Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad AD) ini memiliki kekayaan alam berlimpah.

Eksplorasi Sanggabuana Wildlife Expedition tahun 2020 menemukan 157 titik mata air yang ada di sepanjang Pegunungan Sanggabuana. Sebanyak 60% aliran air mengisi Waduk Jatiluhur di Purwakarta, sedangkan 40% mengalir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Mata air ini memungkinkan tanaman tumbuh dan mengawali siklus rantai makanan di Gunung Sanggabuana.

Keberadaan Gunung Sanggabuana dan hewan eksotis nyaris punah, sebetulnya kontras bagi Karawang yang merupakan sentra industri. Keberadaannya memungkinkan kabupaten ini masih punya kantong air dan oksigen di hutan hujan tropis untuk melanjutkan kehidupannya. Tentu dengan catatan, asal hutan Sanggabuana tetap lestari.

Habitat Naga Jawa dan Macan Tutul

Situs Animalium BRIN menjelaskan, naga Jawa hidup di tempat bersih dan sejuk kurang lebih di ketinggian 1.000 mdpl. Ular ini hidup di balik bebatuan pinggir aliran sungai dengan airnya yang bening bebas polusi. Naga Jawa ini seolah malu memperlihatkan dirinya, hingga memilih hidup sendiri di balik batu.

Sedikit beda dengan naga Jawa, macan tutul adalah hewan yang sangat adaptif yang mampu hidup di hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun. Untuk macan tutul Jawa, habitat utamanya adalah hutan tropis dan pegunungan. Habitat lainnya adalah area hutan alam primer, sekunder, dan hutan produksi.

Macan tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana. Foto: Dok. Sanggabuana Conservation Foundation

Macan tutul suka hutan dengan batang pohon tinggi besar dengan tajuk lebar sebagai tempatnya, plus semak yang rapat untuk tempatnya berburu. Meski terlihat sangar dan buas, macan tutul sebetulnya hewan yang sangat menghormati wilayah kekuasaan hewan sejenis lain. Dia tidak akan masuk dan melanggar wilayah yang sudah ditandai macan tutul lain.



Simak Video "Video: Pencarian Macan Tutul Kabur dari Lembang Park & Zoo"

(row/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork