Jakarta -
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, KotaTenggarongmemiliki budaya asli Suku Dayak. MuseumMulawarmanmenyimpan rapi kebudayaan KabupatenKutaiKartanegaradalam berbagai bentuk.
Diorama kehidupan Suku Dayak di sekitar Kutai.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Koleksi kinangan, wadah menyimpan sirih atau tembakau Suku Dayak.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Koleksi kerajinan manik-manik dan baju adat Suku Dayak.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Miniatur timbangan bayi.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Koleksi hasil rangkaian manik-manik.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Ruang koleksi senjata tradisional.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Diorama perempuan sedang menganyam rotan.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Ruang koleksi tenun dan sarung khas Kalimatan Timur.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Salah satu koleksi topeng kayu di Museum Mulawarman.
|
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.Sebagai daerah penyangga calon ibu kota baru, Kota Tenggarong memiliki budaya asli Suku Dayak. Museum Mulawarman menyimpan rapi kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam berbagai bentuk.
(travel/travel)
.webp)
Upload Photo
Write a Story
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing