Mencoba Tradisi Beri Makan Biksu di Laos
Senin, 26 Feb 2018 10:43 WIB

Titry Frilyani
Jakarta - Luang Prabang di Laos terkenal dengan Alms Giving-nya. Tradisi beri makan biksu ini begitu menarik banyak wisatawan. Siapa saja boleh ikut dalam tradisi ini.Untuk melihat prosesi ini, sekitar jam setengah 6 pagi waktu setempat, kami sudah bangun dan siap menuju jalan dekat guesthouse tempat kami menginap yang akan dilewati para biksu untuk prosesi Alms Giving.Kami termasuk yang paling cepat sampai, karena saat kami tiba di jalan belum ada siapa-siapa, kecuali para pedagang yang kebanyakan adalah ibu-ibu penjual makanan untuk diberikan para wisatawan pada para biksu.Harga satu paket makanan yaitu 10,000 kip atau sekitar Rp 16.000. Makanannya sebagian besar adalah biskuit, tapi ada juga yang menjual nasi ketan. Tapi yang jelas, yang dijual pada dasarnya sama. Makanan itu ditempatkan di satu tempat kecil yang terbuat dari anyaman bambu yang harus kami kembalikan kalau makanannya sudah habis dibagikan.Setelah membeli makanan, kami disiapkan satu tempat di atas tikar yang digelar di sisi jalan untuk kami duduk menunggu biksu yang akan berjalan berkeliling kota. Satu demi satu banyak wisatawan lain mulai berdatangan dan duduk di atas tikar.Sekitar jam 6, para biksu mulai datang, kami mulai bangun dari posisi duduk untuk memberikan makanan untuk dimasukkan ke dalam wadah yang dibawa para biksu. Wadahnya cukup besar dan seragam.Setelah makanan kami habis, kami jalan ke jalanan besar dimana terdapat lebih banyak wisatawan yang menunggu dan pastinya jauh lebih ramai.Di sini, kita bisa melihat apakah isi tempat yang dibawa biksunya sudah penuh, sehingga kami bisa memilih biksu mana yang masih perlu diberikan makanan.Walaupun saat ini tidak banyak penduduk Luang Prabang yang memberikan makanan di prosesi Alms Giving ini karena sebagian besarnya dilakukan oleh wisatawan, namun prosesi ini tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi di kota ini.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol