d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Petualangan ke Situs Gunung Padang
Minggu, 19 Agu 2018 17:50 WIB

Brigida Emi Lilia

Jakarta - Gunung Padang adalah situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Rasa penasaran, membawa banyak traveler yang menjelajahinya.Gunung Padang yang terletak di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur menjadi tujuan utama saat berkunjung ke Cianjur. Tempat wisata ini merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat.Tertarik dengan situs Gunung Padang, saya bersama beberapa temanpun memutuskan untuk mengunjungi tempat ini. Berlokasi di Kabupaten Cianjur, gunung padang merupakan salah satu wisata Indonesia yang sudah terkenal.Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta membuat banyak pengunjung datang dari ibukota.Sebagian pengunjung menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan sepeda motor secara berombongan sedang kami sendiri memilih menggunakan kereta api.Untuk sampai ke Cianjur, kami menggunakan kereta. Pertama kami naik kereta Pangrango yang berangkat dari Stasiun Paledang, Bogor menuju Sukabumi. Kereta ini selalu penuh saat akhir pekan, sehingga ada baiknya kita pesan jauh-jauh hari.Ada cara yang mudah untuk memesan tiket kereta ini, kita bisa menggunakan aplikasi Pegipegi dari HP, pilih menu kereta, nama kereta, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang, data penumpang dan cara pembayaran. Kita akan mendapatkan kode booking yang bisa digunakan untuk mencetak boarding pass yang diperlukan untuk naik kereta. Perjalanan Bogor ke Sukabumi membutuhkan waktu sekitar 2 jam.Dari Sukabumi kami melanjutkan perjalanan dengan kereta Siliwangi dengan relasi Sukabumi-Cianjur. Dengan harga tiket Rp 3.000, kita akan tiba di Cianjur sekitar 1,5 jam melewati Stasiun Gandasoli , Cireungas, Lampegan, Cibeber dan mengakhiri perjalanan di Cianjur.Stasiun terdekat dengan Situs Gunung Padang adalah Stasiun Lampegan. Tetapi kami turun di Stasiun Cianjur karena akan bertemu teman terlebih dahulu.Jarak dari kota Sukabumi ke Gunung Padang sekitar 30 km. Sebagian jalan menuju kawasan ini sudah berupa jalan aspal yang mulus, tetapi sebagian lagi sedang dalam proses pengecoran dan perluasan jalan.Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dengan kondisi jalan yang lancar, kami pun tiba di parkiran Gunung Padang yang ditandai dengan gapura besar bertuliskan situs Megalith. Setelah memarkir kendaraan kami melanjutkan ke lokasi.Ternyata jarak dari tempat parkir ke loket cukup jauh, akhirnya kami memutuskan untuk naik ojek dengan biaya Rp 5.000 per orang. Kami diberi pilihan lagi mau naik ojek sampai ke puncak Gunung Padang atau hanya sampai loket.Jika sampai puncak kami harus membayar Rp 50.000 per orang pulang pergi. Jika tidak naik ojek kita bisa memilih menaiki anak tangga, ada yang terjal berjumlah 175 anak tangga dan ada yang lebih landai dengan 300 anak tangga.Beberapa teman memilih menaiki tangga yang terjal dan yang lain naik ojek, termasuk saya. Perjalanan dengan ojek merupakan pengalaman yang cukup mendebarkan, karena jalan yang dilalui hanya berupa jalan setapak, kadang tanah, kadang berbatu dan ada juga yang berupa semen.Dengan jalan kecil dan menanjak dibutuhkan ketrampilan khusus mengendarai sepeda motor agar tidak terjatuh, terlebih di sebelah kanan jalan terdapat persawahan dan perkebunan dengan ketinggian lumayan.Setelah sekitar 10 menit yang terasa lama, saya pun tiba di puncak Gunung Padang, teman yang berjalan kaki pun tidak lama kemudian juga sampai. Suasana sudah ramai dengan pengunjung. Oh ya, saat membeli tiket masuk kita akan ditawari untuk didampingi pemandu yang akan menjelaskan secara lengkap tentang Gunung Padang dengan biaya Rp 100.000.Para pemandu ini menggunakan baju adat Sunda.Situs Gunung Padang sendiri memiliki beberapa tingkat dengan pemandangan yang berbeda. Batu-batu besar yang berserakan menjadi pemandangan yang mendominasi tempat ini.Waktu berkunjung ke Gunung Padang adalah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Untuk kunjungan study, kebudayaan dan religi harus didampingi petugas. Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi seperti dilarang membuang sampah dan makanan apapun di dalam area/zona inti, untuk acara makan-makan harus di luar/ di pinggir area zona inti.Dilarang mencoret-coret, memukul-mukul, memanjat dan menduduki batu yang berdiri yang ada di dalam situs, dilarang menggeser, memindahkan dan membawa benda cagar budaya/batu yang ada di situs megalit Gunung Padang baik seluruh maupun bagian-bagian dari kesatuan, kelompok dan/atau dari letak asal.Setelah puas berkeliling dan melihat tempat ini, kami beristirahat sambil menikmati kopi gunung padang yang dijual di salah satu bagian dari tempat ini sambil berbincang dengan penjual yang ramah dan bercerita banyak.Hari makin siang saat kami memutuskan untuk turun. Pengunjung semakin ramai. Perjalanan pulang kami lalui dengan meniti anak tangga yang landai, di kanan kiri terdapat pepohonan sehingga jalan menjadi teduh. Anak tangga di tempat yang landai ini tidak membuat kaki menjadi letih karena tidak terlalu tinggi jarak antar tangga, hanya jumlahnya saja yang lebih banyak.Setelah beberapa saat kami pun tiba dibawah dan meninggalkan tempat ini dengan tambahan pengalaman lagi tentang wisata Indonesia yang begitu kaya. #pegipegiyuk#jelajahiIndonesiamu
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum