Dirampok Monyet di Pantai Bama Situbondo!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dirampok Monyet di Pantai Bama Situbondo!

Yasa Sidik Permana - detikTravel
Kamis, 11 Okt 2018 23:58 WIB
Pantai Bama yang sangat tenang dan sunyi
loading...
Yasa Sidik Permana
Jakarta -

Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo sangat indah. Tapi hati-hati dengan monyetnya ya. Kamu bisa dirampok si monyet!

Ketika traveling pasti kita akan mendapati suatu momen yang berkesan, bisa berupa momen membahagiakan, momen seru, momen lucu, momen menegangkan. Atau seperti yang saya alami ketika berkunjung ke Pantai Bama yang terletak di Taman Nasional Baluran, yaitu momen konyol.

Taman Nasional Baluran sebagian wilayahnya berada di Banyuputih, Situbondo dan sebagian lagi berada di Wongsorejo, Banyuwangi. Nama TN Baluran diambil dari nama gunung yang berada di dalam area taman nasional, yaitu Gunung Baluran. TN Baluran memiliki 44 jenis flora, 155 jenis burung beberapa di antaranya terancam punah, dan 26 jenis mamalia, sehingga ketika berada di TN Baluran pengunjung akan melihat hanyak burung berterbangan dan hewan-hewan berkeliaran bebas seperti rusa, monyet, kera, banteng, kerbau, merak, dan masih banyak lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TN Baluran memiliki beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi, beberapa titik lokasi tersebut menjadi favorit wisatawan ketika berkunjung ke TN Baluran, sebut saja Savana Bekol, Hutan Evergreen, Dermaga Mangrove, Menara Pandang, Goa Jepang, Pantai Balanan, Pantai Bilik, Pantai Sijile, dan Pantai Bama yang akan saya bahas di tulisan ini. Saya dan teman-teman 'dirampok' monyet ketika berada di Pantai Bama, sebuah pengalaman yang berkesan namun juga mendebarkan karena ini pertama kalinya saya dan teman-teman menjumpai momen seperti ini.

Sudah menjadi cerita umum ketika berkunjung ke Pantai Bama, pengunjung akan bertemu dan bertatap muka dengan ratusan ekor monyet. Saya membaca pengalaman beberapa wisatawan yang menuangkan pengalamannya dalam bentuk tulisan/foto di media sosial bahwa mereka bertemu segerombolan Monyet di Pantai Bama, bahkan beberapa dari mereka pernah terlibat 'konflik' dengan monyet-monyet tersebut.

Tidak seharusnya saya menertawakan pengalaman mereka, karena pengalaman yang saya alami tidak lebih baik dari mereka, bahkan bisa dibilang pengalaman saya lebih buruk dan sangat konyol. Kejadian waktu itu masih membekas dengan jelas hingga saat ini. Saya mengalami 2 kejadian 'perampokan' selama berada di pantai Bama, 1 kejadian dirampok berjamaah, 1 kejadian lagi dirampok oleh seekor monyet yang tidak mengenal rasa takut.

Kejadian pertama dimulai ketika saya dan teman-teman hendak mengunjungi Pantai Bama, selama perjalanan kami dipantau oleh ratusan pasang mata dari berbagai sudut, beberapa dari kejauhan beberapa dari pinggir jalan. Ketika hampir sampai di Pantai Bama kami dihadang, ya dihadang oleh segerombolan monyet yang berteriak-teriak. Saya tidak mengerti apa yang mereka katakan tetapi saya paham maksudnya, ini semacam 'jatah preman', dimana saya harus memberikan bekal jika ingin lewat, haha. Waktu itu paniknya nggak ketulungan, dan tanpa pikir panjang saya memberikan roti kepada mereka.

Cerita tidak berhenti sampai disini, setelah memarkir kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan, saya dan teman-teman bergegas menuju Pantai Bama. Selama berada di Pantai Bama kami diintai oleh beberapa ekor monyet dari kejauhan, seolah mereka mencari celah ketika kami lengah untuk 'merampok' barang bawaan kami, dan rencana mereka sudah bisa kami tebak sehingga kami lebih berhati-hati menjaga barang bawaan.

Area Pantai Bama tidak terlalu luas, Pantai Bama didominasi pasir putih dengan beberapa batuan yang menyebar di tiap sudutnya, dan belasan meter dibelakang bibir Pantai Bama adalah hutan lebat. Yang menarik dari Pantai Bama adalah ombaknya, ombak di pantai Bama sangat tenang dan suaranya pun sangat pelan seperti gemercik air.

Keindahan Pantai Bama membuat kami ingin mengabadikannya dalam bidikan lensa, saya pun mengeluarkan kamera dari dalam tas, dan menaruh tas tersebut di atas pasir putih, lalu kami secara bergantian berfoto dengan gaya masing-masing di beberapa titik yang menurut kami memiliki view yang bagus. Awalnya kami hanya berfoto di sekitar pasir putih, lalu berfoto di area bebatuan, dan semakin lama semakin jauh hingga berfoto disekitar pepohonan.

Dan inilah kejadian kedua, dimana kami terlarut dalam proses mengabadikan indahnya Pantai Bama membuat kami tidak sadar jika tas yang kami taruh diatas pasir sudah diobrak-abrik oleh seekor monyet. Kami bergegas kembali untuk mengusir monyet tersebut, karena kami takut akan 2 hal, pertama kami takut monyet tersebut mengira dompet/ smartphone atau barang penting lainnya adalah makanan, yang kedua adalah kami takut ketika monyet tersebut berteriak memanggil rekan-rekannya untuk meminta bantuan.

Kami masih sempat tertawa ditengah rasa khawatir dan panik karena menyadari kekonyolan momen ini, kami ber-6 hanya bisa terdiam tanpa melakukan perlawanan ketika tas diobrak-abrik, karena sebenarnya kami juga takut dan tidak berdaya di dalam situasi ini. Akhirnya salah seorang teman melakukan negosiasi, berusaha membujuk monyet tersebut dengan beberapa snack yang masih kami miliki, ternyata negosiasi tidak berjalan mulus, monyet tersebut masih sibuk dan penasaran dengan isi tas kami, hingga pada akhirnya semua isi tas berhasil ia keluarkan dan barulah ia mau diajak bernegosiasi dan mengambil snack dari tangan teman saya lalu bergegas lari masuk ke dalam hutan.

Setelah kami memasukan kembali semua isi tas yang diobrak-abrik monyet, kami bergegas pulang karena hari juga sudah sore. Sebuah perjalanan yang konyol namun juga berkesan, menjadi sebuah pembelajaran untuk kami agar terus berhati-hati ketika mengunjungi suatu lokasi yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Pantai Bama selain menyajikan panorama indah, juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Hati-hati dengan monyetnya ya!

(/)

Hide Ads