Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani

Monica Suparta - detikTravel
Kamis, 06 Jun 2019 16:34 WIB
loading...
Monica Suparta
Little Venice, lokasi tercantik menikmati resto sambil memandangi sunset di Pulau Mykonos
Menyusuri jalan setapak bermotif macan tutul abu-abu dan putih di Kota Tua Mykonos,
Arsitektur yang kaya gaya dan warna di Mykonos
Kato Mili, kincir angin ikon Pulau Mykonos
Boleh dicoba naik feri cepat antar pulau. Nyaman, berkelas dan harganya tidak beda jauh dengan pesawat domestik.
Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani
Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani
Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani
Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani
Desa Berlantai Macan Tutul di Yunani
Jakarta - Yunani memiliki pesona keindahan yang tiada dua. Salah satunya Pulau Mykonos, yang punya lantai motif macan tutul.Bertandang ke Yunani, jangan lupa menjelajah ke pulau-pulau di gugusannya. Setiap pulau memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari cuaca, akomodasi, hingga arsitektur bangunannya.Yunani bukan hanya menyimpan Santorini, namun juga mempunyai satu lagi pulau unik di gugusannya yang memiliki ciri khas tersendiri, bernama Mykonos. Pulau ini hanya memiliki sepuluh ribuan penduduk, dengan luas 105km persegi dan terdiri dari beberapa desa-desa kecil. Musim panas lebih banyak mendominasi pulau ini, hampir 10 bulan dalam setahun cuacanya cukup panas. Objek yang dikunjungi relatif tidak banyak. Pertama, kincir angin Kato Mili yang sering disebut juga dengan Mykonos Windmills, dibangun pada abad ke 16 dan kini tidak lagi difungsikan sebagai tempat penyimpanan tepung gandum seperti tujuan awalnya.Lokasi kincir angin ini dapat dilihat dari segala penjuru pulau karena arsitekturnya yang khas, berwarna putih beratap kecoklatan. Kincir angin berjumlah 16 buah ini mudah ditemukan dan terdapat pula sebarannya di area lain selain di sisi pelabuhan. Lokasi lain yang menarik adalah Little Venice. Tempat ini awalnya adalah perumahan nelayan dan bajak laut pada jamannya dengan posisi tepat di sisi bibir laut, sehingga tampak unik seolah terapung. Namun kini telah berubah menjadi deretan restoran, toko dan galeri, di mana menjadi spot favorit paling romantis bagi turis untuk memandang matahari terbenam di sore hari. Disebut Little Venice karena sekilas atmosfirnya menyerupai Venice di Italia dan sangatlah cantik berfoto dengan latar belakang lokasi ini. Ketika berkunjung ke Mykonos, jangan lupa mampir Kota Tua Mykonos (Old Town) yang dikenal dengan nama Chora.Walaupun pulau kecil, namun jajaran pertokoan di Chora, justru terlihat berbeda kelas dengan pulau lain, sekelas Santorini sekalipun. Kota Tua Mykonos berlantai bak macan tutul belang berwarna abu-abu dan putih, layak disebut labirin dengan kantong desa dan lorong-lorong yang misterius. Jika tidak cermat, pastilah kita akan berputar-putar di lorong yang itu itu saja, karena semua lorong nyaris sama. Tapi jangan khawatir, pertokoan, galeri dan resto di sepanjang Old Town ini berhias kreativitas yang tanpa batas, sehingga menyejukan mata. Warna-warni toko dan designnya beragam dan nyentrik, atribut kafe dan sajian hidangannya juga unik dan berbeda.Setiap sudut pulau menyajikan ciri khas tersendiri. Semua pengeluaran di pulau ini menggunakan mata uang Euro, dan biaya hidup sedikit lebih tinggi dibandingkan pulau lainnya di Yunani. Kamu bisa menempuh perjalanan ke Mykonos dengan penerbangan domestik dari Athena atau Santorini. Jika suka berpetualang, saya merekomendasikan naik kapal feri cepat antar pulau yang modern dan cukup berkelas di Yunani, karena pengalaman menumpang kapal ini, benar-benar tidak terlupakan, harga tiketnya juga tidak berbeda banyak dengan penerbangan domestik.
Hide Ads