Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan

Tedi Permana - detikTravel
Jumat, 13 Mar 2020 12:50 WIB
loading...
Tedi Permana
Baloy Adat Tidung
Balay Unod yang menyimpan koleksi seserahan perkawinan Suku tidung
Baloy delaki memajang koleksi peralatan penunjang untuk mencari nafkah kaum lelaki Suku Tidung
Pelaminan Suku Tidung
Timbang sapor untuk menimbang bayi yang lahir di bulan safar.
Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan
Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan
Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan
Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan
Mengenal Suku Asli Pulau Tarakan
Jakarta - Berkunjung ke Kesultanan Bulungan tak lengkap jika tidak mengunjungi Baloy Adat Tidung yang terletak di Jalan Sei Sesayap Kampung Enam. Balai adat suku asli Pulau Tarakan ini dibangun secara bertahap sejak tahun 2004 hingga tahun 2018.Bangunan berbentuk panggung berbahan kayu ulin ini merupakan etalase budaya Suku Tidung yang ada di Pulau Tarakan. Struktur panggung dipilih sebagai adaptasi terhadap kondisi alam Kalimantan yang sebagian besar berlahan gambut serta berfungsi sebagai proteksi dari serangan hewan buas hutan Borneo.Terdapat banyak pintu yang dapat traveler pilih untuk masuk ke dalamnya. Baloy Adat Tidung dibagi menjadi beberapa ruang yang memiliki nama dan fungsi masing-masing.Ruang pertama yang dapat traveler tuju adalah baloy unod yang ada dibagian tengah bangunan. Menurut filosofi Suku Tidung, ruang yang pertama kali harus dibangun dalam membuat sebuah rumah adalah ruang tengah. Karena ruang ini berfungsi sebagai ruang utama, ruang makan, ruang dapur sekaligus sebagai tempat berkumpul seluruh anggota keluarga dalam membahas berbagai hal yang dihadapi.Di ruang ini dipajang meja panjang beserta kursi kayu yang digunakan untuk menerima tamu serta ada pernak-pernik seserahan yang biasa digunakan dalam upacara pernikahan Suku Tidung. Ruang selanjutnya adalah baloy yampu atau ruang kepala rumah tangga yang kini difungsikan sebagai kantor pengelola baloy adat Tidung.Pada ruang baloy delaki, traveler dapat melihat berbagai koleksi peralatan penunjang untuk mencari nafkah kaum lelaki Suku Tidung seperti sampan, perangkap ikan, tombak, sumpit, beliung dan masih banyak lagi.Dan ruang terakhir yang dapat traveler kunjungi adalah baloy denandu. Ruang itu memajang benda koleksi yang biasa dimiliki oleh kaum perempuan Suku Tidung seperti kain beraneka motif dan warna, tempat tidur perempuan yang baru melahirkan, ayunan bayi, timbang sapor yaitu timbangan untuk bayi yang lahir di bulan safar.Nah timbang sapor ini tidak diketahui filosofinya. Kenapa hanya untuk menimbang bayi yang lahir di bulan safar ya?
Hide Ads